Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengenalkan
program Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Terorisme (RAN PE( saat
menerima kunjungan delegasi Rusia di Kantor BNPT, Jakarta, Selasa
(12/11/2024). Dalam
Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen. Pol.
Ibnu Suhaendra, S.I.K., mewakili Kepala BNPT, menjelaskan bahwa BNPT
berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, baik
Kementerian ataupun Lembaga dalam melaksanakan program penanggulangan
terorisme melalui RAN PE.
“Melalui Perpres Nomor 7 Tahun 2021 dimana disahkannya Rencana Aksi
Nasional Penanggulangan Terorisme (RAN PE), ekstremisme berbasis
kekerasan yang mengarah pada terorisme, ini menjadi dasar bagi BNPT
untuk mengkoordinasikan seluruh Kementerian Lembaga dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan terorisme,” papar Ibnu.
Irjen Ibnui berharap, BNPT dapat terus menjalin kerjasama dengan pihak
Rusia terkait pertukaran data dan informasi penanggulangan terorisme.
“BNPT dapat terus meningkatkan Kerjasama dengan pemerintah Rusia dalam
bidang penanggulangan terorisme sehingga dapat memberikan manfaat yang
lebih besar bagi kedua negara,” ungkapnya.
Pimpinan delegasi Rusia, Vladimir Bulavin mengungkapkan bahwa sinergi
yang dibangun antar kedua belah pihak dapat terus terjalin dan
memberikan dampak positif untuk meningkatkan kewaspadaan dan
meningkatkan program-program penanggulangan radikal terorisme dari
kedua belah pihak.
“Pertemuan ini diharapkan mampu meningkatkan kewaspadaan serta semakin
memperkuat kemampuan kedua negara dalam proses penanggulangan radikal
terorisme,” harapnya.
Dalam kunjungan tersebut, Deputi 2 BNPT didampingi oleh Deputi Bidang
Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, Mayjen TNI Roedy Widodo,
Direktur Kerjasama Bilateral, Brigjen Pol. Drs. Kris Erlangga Aji
Widjaya dan Inspektur BNPT, Catur Imam Pratignyo, S.E.