Jakarta- Penyebaran radikal terorisme hari ini sudah cukup mengkhawatirkan. Semua ruang sosial hampir tidak ada satupun yang tidak sepi dari penyebaran pesan dan konten radikal, tak terkecuali lingkungan pendidikan. Karenanya dibutuhkan langkah yang sistemastis untuk melawan pesan dan konten radikal tersebut.
Untuk menyusun langkah perlawanan pesan radikal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng lintas kementerian untuk bersama menyusun langkah strategis melalui Rapat Koordinasi Pencegahan Ideologi radikal Terorisme melalui Iklan Layanan Masyarakat di Jakarta, (30/8/2018). Beberapa instansi terkait yang dilibatkan dalam program ini antara lain Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Hadir memberikan pengarahan dan sambutan, Direktur Pencegahan BNPT, Ir. Hamli, ME, menyampaikan tujuan dari kegiatan ini untuk menggandeng kementerian terkait dalam menyusun bahan dan acuan pembuatan iklan layanan masyarakat khususnya di lingkungan pendidikan. Pasalnya penyebaran pesan, doktrin bahkan rekrutmen kelompok teror sudah lama merambah lingkungan pendidikan.
“Ancaman terorisme saat ini masih dalam kategori yang terus berlangsung, meskipun indeks ancaman terorisme mulai membaik menurut PBB karena ada kemajuan dalam aspek penanggulangan terorisme, tetapi dewasa ini radikalisme dalam dunia pendidikan mulai terjadi.”ungkap Hamli.
Berbagai kejadian mahasiswa yang terlibat dalam aksi dan jaringan teror, penangkapan pelaku teror di lingkungan kampus, termasuk berbagai penelitian diungkapkan bahwa pelaku teror melakukan rekrutmen baik online maupun offline terhadap lingkungan pendidikan. Berbagai indikasi ini menyadarkan publik bahwa radikalisasi telah merambah lingkungan pendidikan.
“radikalisasi memang bukan proses instan, radikalisasi adalah proses yang terus berlangsung dan proses radikalisasi tersebut masuk di hampir sebagian besar peguruan tinggi negeri khususnya di Jawa.” tegasnya.
Melalui kegiatan rapat koordinasi ini, Hamli, mengatakan salah satu bentuk kontra narasi yang bisa dilakukan adalah dengan kampanye damai anti radikalisme melalui iklan layanan masyarakat di lingkungan pendidikan tinggi. Iklan layanan masyarakat ini ingin memberikan narasi dan pesan damai agar mengingatkan lingkungan pendidikan dari ancaman terorisme.
“Perguran tinggi umum dan keagamaan dan sekolah-sekolah bahkan pesantren akan menjadi target sasaran dalam program kampanye ini. Tujuan iklan ini untuk mengingatkan mahasiswa dan siswa tentang ancaman teror itu masih berlangsung.” harap Hamli.
Penanggulangan terorisme tentu saja menjadi tugas bersama. Dalam konteks pemerintah, BNPT mengajak sinergi bersama lintas kementerian khususnya stakeholder terkait untuk melakukan program bersama dalam rangka menanggulangi penyebaran pesan radikal.
“karena itulah, saya mengajak perwakilan kementerian yang hadir di sini mampu memberikan saran dan masukan dalam program kontra ideologi melalui iklan layanan masyarakat ini.” pungkas Hamli.