Madiun – Narapindana terorisme (napiter) semakin banyak yang menyatakan ikrar setia kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu tidak lepas dari keberhasilan program deradikalisasi dalam Lapas yang dilakukan pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Direktorat Jenderal Pemasyarakat (Ditjen) PAS Kemenkumham, Densus 88. Seperti dua napiter di Lapas Kelas 1 Madiun bernama Syahrullah Nur dan Fahrurozi. Mereka menjalani ikrar setia kepada NKRI, Kamis (10/8/2023).
Ikrar itu diucapkan setelah setelah keduanya berhasil menjalani program deradikalisasi dan menyatakan kembali setia terhadap Republik Indonesia secara sukarela. Syahrullah Nur yang sebelumnya divonis terbukti terafiliasi dengan Jamaah Ansarut Daulah (JAD). Sedangkan Fahrurozi yang diduga keras telah melakukan tindak pidana terorisme karena terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI). Keduanya dipindah ke Lapas I Madiun dari Rutan Cikeas dan Rutan Polda Metro Jaya sejak Maret 2023 lalu.
Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jatim Teguh Wibowo menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk keberhasilan pembinaan kepada narapidana yang dilakukan oleh Lapas Kelas I Madiun.
Dengan pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, berarti warga binaannya siap untuk mencintai NKRI dan bersama-sama menjaga Pancasila dengan menghargai perbedaan yang ada.
“Dan yang paling penting memahami bahwa Pancasila bukan hanya berkedudukan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia tetapi juga sebagai Ideologi Nasional, Pandangan Hidup Bangsa Indonesia, dan Pemersatu Bangsa,” ujar Teguh.
Dengan kegiatan pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, Teguh berharap kepada warga binaan untuk terus berbuat baik. Termasuk mampu menyesuaikan diri, beradaptasi dengan lingkungannya, serta aktif dalam mengikuti semua kegiatan pembinaan.
“Dan tetap semangat dalam menjalani sisa pidana di dalam lapas, karena dengan ikrar, bisa jadi penggugur syarat mendapatkan hak-hak bersyarat seperti remisi hingga pembebasan bersyarat,” jelasnya.
Teguh menjelaskan, selama 2023 ini sudah ada 10 napiter yang melaksanakan ikrar dan janji setia kepada NKRI. Sehingga, total ada 17 orang dari 21 napiter di Jatim yang sudah melakukan ikrar setia NKRI. Sementara itu, Kalapas I Madiun Kadek Anton Budiharta mengungkapkan bahwa saat ini ada enam napiter di lapas yang dipimpinnya. Tiga orang di antaranya telah berikrar.
“Sedangkan, tiga orang lainnya saat ini masih berproses. Insya Allah segera menyusul kawan-kawannya yang saat ini sudah berikrar,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Kadek Anton juga mengapresiasi seluruh jajaran yang terlibat. Termasuk, BNPT, POLRI, TNI dan Pemerintah Kota Madiun yang telah bersinergi dalam pelaksanaan program deradikalisasi di Lapas Kelas I Madiun.
Dia menjelaskan bahwa ikrar setia NKRI bukan akhir dari proses deradikalisasi. Melainkan masih ada perjalanan panjang untuk menghasilkan kontra narasi dari kelompok teroris yang masih aktif. “Masih ada program pembinaan lanjutan untuk memastikan narapidana teroris benar-benar telah menunjukkan perubahan perilaku,” jelasnya.
Baik Syahrullah maupun Fahrurrozi mengaku sudah mantap menyatakan ikrar setia kepada NKRI. Menurut Syahrullah proses pembinaan narapidana terorisme atau program deradikalisasi di Lapas I Madiun tidak semata-mata menjadikan narapidana objek pembinaan. Tetapi juga sebagai subjek yang dilibatkan dalam kegiatan pembinaan itu sendiri.
“Kami berterimakasih kepada wali kami dan Kalapas Madiun, karena kami tidak dipaksa atau dicekoki dengan dalil-dalil. Melainkan, pendekatan secara manusiawi dan kekeluargaan. Sehingga, kami merasa tinggal di tempat yang nyaman,” kata Syahrullah.
Menurut Syahrullah, proses deradikalisasi cukup berkesan. Selama empat bulan, mereka mendapatkan pembinaan yang mengutamakan azas kekeluargaan.
Sehingga, ikrar hari ini dilaksanakan secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Ke depan, keduanya juga akan membantu proses deradikalisasi bagi napiter lainnya yang belum melakukan ikrar setia NKRI. “Semoga kami bisa membantu. Apalagi teman sekamar. Semoga bisa segera mengikuti apa yang sudah kami lakukan,” pungkasnya.