Berbagai Tarian Dayak Pukau Pengunjung Explora Kalimantan Fair 2024

Berbagai Tarian Dayak Pukau Pengunjung Explora Kalimantan Fair 2024

Jakarta – Explore Kalimantan Fair 2024 digelar di pelataran Sarinah
Thamrin, Jakarta, Sabtu dan Minggu akhir pekan kemarin. Dalam acara
Explore Kalimantan Fair 2024, pengunjung bisa mengenal kebudayaan
Kalimantan secara lebih dekat berkat aksi yang ditampilkan oleh
Sanggar Borneo.

Salah satu daya tarik utama dalam acara yang digelar oleh INDECON itu
adalah penampilan berbagai tarian tradisional Dayak. Ketua Sanggar
Borneo, Jeffri pun menjelaskan berbagai macam tarian khas Dayak

“Tari Hudo, misalnya, adalah bagian penting dari ritual yang dilakukan
untuk meminta berkah dari dewa saat bercocok tanam. Kami percaya bahwa
dengan melakukan ritual ini, hasil panen kami akan berlipat ganda,”
ucap Jeffri, saat ditemui akhir pekan lalu.

Jeffri pun senang bisa bergabung dalam acara ini, karena kesempatan
seperti ini sangat langka. Acara ini menjadi momen penting bagi
komunitas Dayak untuk menampilkan seni dan tradisi mereka di ibu kota
Jakarta.

“Kami bisa menunjukkan potensi budaya Kalimantan kepada publik,” ujar Jeffri.

Melalui pertunjukan tari itu, mereka ingin menunjukkan betapa
pentingnya hubungan antara manusia dan alam dalam budaya Dayak. Selain
tari Hudo, terdapat pula tarian berburu yang menggambarkan keberanian
para pemburu dalam mencari nafkah untuk keluarga.

“Tarian ini menunjukkan kekuatan dan keberanian, serta bagaimana kami
melindungi kaum yang lemah di masyarakat. Kami ingin mengajarkan
nilai-nilai tersebut kepada generasi muda,” imbuh Jeffri.

Dengan menampilkan tarian-tarian ini, Sanggar Borneo berharap dapat
mendidik penonton tentang nilai-nilai luhur budaya mereka. Respon
positif dari pengunjung menjadi motivasi tersendiri bagi para peserta.

“Tadi banyak pengunjung yang mengapresiasi penampilan kami. Mereka
merasa terhubung dengan budaya kami dan menunjukkan minat yang tinggi
untuk belajar lebih lanjut,” kata Jeffri.

Dia menambahkan, dukungan masyarakat terhadap acara ini sangat penting
untuk keberlangsungan budaya Dayak di tengah arus modernisasi.

Filosofi Tarian Dayak

Jeffri pun menjelaskan lebih lanjut tentang filosofi di balik setiap
tarian yang ditampilkan.

“Setiap gerakan memiliki makna tersendiri. Misalnya, dalam tari Hudo,
gerakan tertentu melambangkan rasa syukur kami kepada alam. Ini adalah
cara kami berterima kasih atas segala yang kami terima,” kata Jeffri.

Penjelasan ini pun membuat pengunjung lebih menghargai kedalaman
budaya yang diwakili oleh setiap pertunjukan. Sanggar Borneo berharap
untuk terus bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengembangkan
budaya mereka.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kami ingin terus berkolaborasi
dengan orang-orang luar, baik dari pemerintah maupun swasta, untuk
mempromosikan budaya Kalimantan dan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang keberagaman budaya di Indonesia,” ungkap Jeffri.

Kerja sama yang baik diharapkan dapat membuka lebih banyak kesempatan
bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri.
Dalam acara tersebut, Jeffri juga menekankan pentingnya interaksi
dengan pengunjung.

“Kami percaya bahwa dengan berbagi cerita dan pengalaman, kami dapat
memperkenalkan budaya kami dengan lebih baik. Kami ingin semua orang
merasa diterima dan terlibat dalam tradisi kami,” ujar Jeffri.

Dia mengajak pengunjung untuk tidak hanya menonton, tetapi juga
berpartisipasi dalam kegiatan yang ada, agar dapat merasakan keunikan
budaya Dayak secara langsung.

“Budaya kami adalah bagian dari identitas kami. Jika kita tidak
menjaga dan melestarikannya, maka kita akan kehilangan jati diri kita
sebagai bangsa,” tegas Jeffri.

Sebagai bagian dari acara, Sanggar Borneo juga mengadakan sesi diskusi
tentang budaya dan tradisi Dayak. Jeffri berharap bahwa kegiatan ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya
melestarikan budaya lokal.

Pertunjukan ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi
juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat. Keterlibatan masyarakat
dalam melestarikan budaya menjadi fokus utama bagi Sanggar Borneo.

“Kami ingin orang-orang tahu bahwa kebudayaan Kalimantan sangat kaya
dan beragam. Setiap suku memiliki cerita dan tradisi yang unik, dan
itu semua layak untuk diketahui dan dipelajari.” tambah Jeffri.

Harapannya, banyak generasi muda akan merasa bangga dengan warisan
budaya mereka dan berkontribusi dalam pelestariannya. Jeffri
menyampaikan harapannya untuk masa depan budaya Dayak.

“Kami ingin mengajak generasi muda untuk lebih aktif dalam mempelajari
dan meneruskan budaya kami. Mereka adalah penerus yang akan menjaga
tradisi dan nilai-nilai luhur yang telah ada sejak dahulu.” kata
Jeffri.

“Saya bangga menjadi anak Dayak. Dengan berinteraksi dan mempromosikan
budaya kami, kami berharap lebih banyak orang mengenal dan menghargai
kekayaan budaya Indonesia,” pungkas dia.

Dia yakin bahwa melalui acara seperti ini, budaya Dayak akan semakin
dikenal dan dihargai oleh masyarakat, baik di dalam maupun luar
negeri.