Jakarta – Kementerian Pertahanan RI mengadakan rapat pembahasan penukaran informasi strategis dan data intelijen dengan negara-negara ASEAN untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme.
Plt. Kepala Pusat Informasi Strategi Pertahanan Bainstrahan Kemenhan Brigjen TNI Tri Setyo Subagyo membuka rapat Strategic Information Exchange ASEAN Our Eyes (AOE) di Ruang Rapat Chanti Dharma Bainstrahan, Kemenhan RI, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2024).
Rapat tersebut bertema “Pengaruh Konflik Timur Tengah Terhadap Perkembangan Radikalisme di Kawasan Asia Tenggara”.
Tri Setyo mengatakan bahwa rapat digelar untuk meningkatkan kewaspadaan negara-negara sahabat di ASEAN dalam kerangka ASEAN Our Eyes (AOE).
“Saya juga berharap rapat ini dapat menghasilkan rekomendasi strategis yang konkret dalam menghadapi permasalahan ekstremisme berbasis kekerasan, radikalisme, dan terorisme,” ujar Tri Setyo dalam siaran pers Kemenhan, Selasa.
Tri Setyo menambahkan bahwa Kemenhan telah menghasilkan butir-butir penting yang dapat menjadi perhatian pimpinan dan sebagai bahan dalam pertukaran informasi strategis di tingkat ASEAN, khususnya soal ancaman terorisme, radikalisasi, dan kekerasan ekstrem.
Tri Setyo mengatakan, ancaman terorisme, radikalisasi, dan kekerasan ekstrem masih menjadi ancaman serius di Asia Tenggara, seiring interaksi antarbangsa yang tidak mengenal lagi batas wilayah dan perkembangan teknologi.
Rapat itu turut dihadiri Direktur E Badan Intelijen Strategis (Bais) TNI Brigjen TNI Donni Hutabarat, sejumlah akademisi, hingga staf Intelijen dan Bais TNI.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Sekretaris Jenderal Kemenhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan, perkuran data intelijen dan informasi strategis dalam kerangka ASEAN Our Eyes (AOE) merupakan program rutin dari negara-negara di Asia Tenggara.
“Benar, hal ini memang sudah masuk dalam program dari ASEAN,” kata Edwin melalui pesan tertulis, Selasa petang.