Padang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sumatra Barat hari ini, Rabu (13/9/2017) menggelar acara Workshop BNPT Video Festival dengan tema di bawah “Sang Merah Putih”. Kegiatan ini merupakan kegiatan Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT dalam rangka pencegahan terorisme di kalangan pelajar melalui strategi pembuatan video.
Kegiatan kali diikuti oleh 35 pelajar dari berbagai sekolah yang ada di kota Padang. Para pelajar ini mewakili sekolah mereka masing-masing yang memiliki kemampuan untuk pebuatan video. Nantinya, para pelajar ini akan mendapatkan pelatihan pembuatan seperti penulisan dan komunikasi film, teknik dasar pengambilan gambar dan audio dari praktisi dan aktor film nasional.
Ketua Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT Sumatra Barat, Agus Riyanto, SH, MA, dalam sambuatannya mengatakan workshop Video Festival ini merupakan kegiatan lomba video pendek yang kedua yang diadakan oleh BNPT dan FKPT Sumatra Barat. Kegiatan yang pertama telah dilaksanakan diadakan pada tahun 2016. Untuk tahun ini lomba film pendek mengambil tema “ Di bawah Sang Merah Putih.
Hadir juga dalam kegiatan ini, Bendahara FKPT Sumatra Barat, H. Yulius Said. Dalam sambutannya, Said menjelasan tujuan kegiatan pembuatan video ini sebagai bentuk kegiatan media literasi dalam mencegah propaganda ideologi radikal terorisme kepada pelajar dengan cara memberikan informasi dan juga memberikan peluang bagi mereka dengan membuat film-film pendek. Pasalnya, menurutnya, tren provokasi kelompok radikal saat ini menyasar mereka yang masih muda yang masih dalam proses pencarian jati diri.
Dalam membentengi para pelajar, BNPT dengan FKPT memberikan peluang kepada pelajar untuk mengekspresikan kreatifitas dalam bentuk pembuatan film. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas tentang bahaya terorisme dan mencegah generasi muda dari keterpengaruhan propaganda ideologi dan paham radikal terorisme yang menyesatkan.
“Propaganda yang mereka buat sebenernya tidak ada benarnya dari segi agama karena agama apapun tidak pernah membolehkan umatnya untuk bunuh diri atau membunuh orang lain. Kita tidak akan menjadi orang baik apabila yang kita kerjakan adalah tindakan yang tidak baik.” Pungkas said.