Bentengi Guru dari Paham Radikalisme dan Terorisme, BNPT dan Muhammadiyah Gelar Workshop

Surakarta – Upaya penanggulangan paham radikalisme dan terorisme tidak cukup hanya dilakukan dengan peran pemerintah saja, tetapi membutuhkan keterlibatan seluruh komponen masyarakat. Salah satu komponen masyarakat yang ikut berperan dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme adalah guru.

Hal ini guru sangat berperan penting untuk menagkal paham radikalisme dan terorisme melalui dunia pendidikan. Karena lembaga pendidikan baik mulai dari PAUD hingga Penguruan Tinggi sangat rentan disusupi paham tersebut.

Untuk itulah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Subdit Kontra Propaganda pada Direktorat Pencegahan di Kedeputian I menggandeng ormas Muhamadiyah dalam hal ini dari Magister Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (MIP UMY) dan Program Doktor Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar acara Workshop.

Acara Workshop Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Kalangan Guru Sekolah Menengah di Surakarta ini diikuti tidak kurang sebanyak 40 orang guru ini digelar di Hotel Aston, Surakarta pada, Rabu (18/7/2018)

“Keterlibatan tersebut adalah upaya untuk melakukan sinergi dan koordinasi yang tepat kepada kalangan guru atau pendidik agar paham radikalime dan terorisme tidak menyebar terhadap murid-muridnya atau di lingkungan sekolah,” ujar Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko di sela-sela acara, Rabu siang.

Lebih lanjut alumni Sepa PK TNI tahun 1995 ini mengatakan, di workshop tersebut pihaknya akan berbagi informasi, masukan dan konsep program yang telah dilakukan selama ini yang konsen terkait isu-isu terorisme.

“Tentunya dengan workshop ini semua pihak yang hadir akan saling sharing informasi dengan BNPT dalam penanggulangan redikal terorisme yang sudah menyebar di Indonesia, sehingga kita bisa tahu apa yang harus dikerjakan oleh para guru dan bagaimana selanjutnya kita bersinergi agar paham-paham tersebut tidak menyebar ke anak-anak kita nantinya.” ungkap alumni Fisip Universitas Diponegoro ini.

Untuk itu dirinya juga berharap ke depan semua pihak termasuk kalangan guru untuk selalu berhati-hati terhadap upaya-upaya kelompok radikal yang berusaha menyusup dengan melakukan penyebaran paham-paham tersebut di kalangan tenaga pendidik.

“Ini semua harus diwaspadai oleh kalangan guru dimanapun berada. Karena melalui tenaga pendidiklah salah satu cara yang dipakai kelompok-kelompok radikal terorisme untuk menyebarkan paham-paham tersebut. Untuk itu anak didik kita di sekolah itu nanti juga harus bisa kita bentengi melalui guru-guru tersebut,” ujar Kolonel Pas. Sujatmiko mengakhiri.

Acara wokshop ini menghadirkan beberapa narasumber diantaranya yaitu Dr. M.A, Fatah Santoso, M.Ag, Dr. Hamim Ilyas, Sri Roviana, MA dan Guru Besar Emiritus UMS, Prof. Dr. Abdul Munir Mulkham.