Jakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Pesantren se-Indonesia
perbedaan pandangan politik adalah hal yang wajar dalam sistem negara
demokrasi seperti Indonesia. Justru perbedaan itu dalam pilihan
politik itu harus menjadi sarana bertukar ide dan gagasan untuk
kebaikan bangsa.
Karena itu, BEM Pesantren se-Indonesia mengajak seluruh anak bangsa
untuk menjaga kerukunan usai pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu)
2024. Dan itu menjadi tugas bersama seluruh elemen bangsa.
“Menjadi tugas kita bersama untuk saling menjaga kerukunan antar
tetangga dan saudara meskipun berbeda dalam hal pandangan dalam
berpolitik,” kata Pimpinan Halaqoh BEM Pesantren se-Indonesia,
Muhammad Naqib Abdullah, kepada wartawan, Sabtu (17/2/2024).
“Justru dengan syiar berpolitiklah, masyarakat seharusnya bisa saling
bertukar ide dan gagasan agar mewujudkan rasa berbangsa dan bernegara
yang baik,” sambung Naqib.
Dia lalu mengajak masyarakat untuk menghindari berita hoaks di masa
pemilu ini. Apalagi, lanjutnya, dengan menebar ujaran kebencian karena
perbedaan pandangan politik.
“Hindari untuk menyebarkan berita hoax, apalagi menebar ujar kebencian
karena berbeda pilihan dan pandangan dalam berpoltik. Karena
persaudaraan lebih tinggi dari apapun,” ujar Naqib.
Dia menilai antusiasme masyarakat di Pemilu 2024 cukup tinggi. Dia
menyebut banyak kaum muda yang sudah melek politik.
“Pesta demokrasi telah usai dilaksanakan. Antusiasme masyarakat untuk
mengikuti tren berpolitik cukup tinggi karena banyak sekali generasi
milenial dan Generasi Z yang sudah cerdas dan melek,” tutur dia.
Dia pun mengajak masyarakat bersabar menunggu pengumuman resmi KPU RI
terkait hasil penghitungan suara. Terakhir, Naqib berharap situasi
tetap kondusif.
“Kita lihat saja pengumuman resmi dari KPU, semoga kita semua selalu
berada dalam hal-hal kebaikan,” pungkas dia.