Brussel – Pengadilan Belgia menolak permintaan ekstradisi dari pemerintah Spanyol bagi rapper Valtonyc yang dijatuhi hukuman penjara 3,5 tahun karena lagu-lagunya dituduh mengagungkan terorisme terkait kegiatan kelompok yang ingin memisahkan diri di Basque dan Catalonia.
Dilansir AFP, Jose Miguel Arenas Beltran atau Valtonyc adalah satu dari pengguna Twitter dan rapper yang diadili di Spanyol dengan dakwaan mengagungkan aksi terorisme atau menghina raja negara itu.
“Hakim memutuskan tidak akan ada ekstradisi,” kata salah satu pengacara rapper, Simon Bekaert, setelah sidang pengadilan di Kota Ghent, Belgia.
Dalam sebuah pernyataan, jaksa tidak menerima keputusan itu dan mengatakan akan mengajukan banding.
Sebelumnya, musisi 24 tahun itu dilacak hingga ke Belgia setelah dia menerbitkan foto buram di akun Twitter-nya. Foto tersebut menunjukkan kanal dan perahu wisata merah putih khas Kota Ghent.
Lirik lagu kontroversial Valtonyc diketahui diterbitkan secara online pada tahun 2012 dan 2013. Adapun sepenggal liriknya adalah “Biarkan mereka sama takutnya seperti seorang perwira polisi di Negara Basque” dan “Raja mengadakan pertemuan di alun-alun desa, dengan sebuah tali melingkar di lehernya.”
Rujukan mengenai kata-kata Negara Basque dipahami sebagai terusan dari kekerasan oleh ETA, kelompok separatis yang selama beberapa dekade melancarkan serangan ke berbagai penjuru Spanyol. Dari serangan itu, lebih dari 800 pejabat dan warga sipil tewas.
Sementara itu, mengenai lirik tersebut warga Spanyol pun terpecah menjadi dua kubu. Pertama, penjara tak begitu perlu mengingat hal tersebut wajar dalam sistem demokrasi. Sementara, pihak lainnya meski dalam demokrasi kebebasan berbicara dijamin, batasan-batasan masihlah tetap ada.