Bela Negara Harus Bersifat Multidimensi

Jakarta – Upacara peringatan Hari Bela Negara digelar di berbagai wilayah Tanah Air, Selasa (19/12/2017). Di Jakarta apel dilaksanakan di Monas dipimpin Gubernur Anies Baswwedan. Acara dihadiri Irjen Kemenhan Letjen Agus Sutomo, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno, dan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemprov DKI.

Dalam apel tersebut, peserta juga mengikrarkan bela negara. Sebelum membacakan amanat Presiden Joko Widodo, Anies mengingatkan peserta untuk mengingat Hari Bela Negara sebagai komitmen mengabdi bagi bangsa. “Hari ini alam pun menyambut suasana sejuk dan suasana perjuangan. Insy Allah, Hari Bela Negara penanda untuk mengungkapkan komitmen kita,” katanya.

Hari Bela Negara bertema “Indonesia Tanah Air Tercinta, kan Kubela Sepanjang Masa” dipusatkan di Lapangan Imam Bonjol, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (19/12/2016) yang dipimpin Menhan Ryamizard Ryacudu. Dalam puncak peringatan kali ini diikuti kalangan pelajar, masyarakat sipil, aparat pemerintah, TNI dan Polri.

Pada kesempatan tersebut Menhan membacakan amanat Presiden yang berbunyi, ancaman yang berkembang saat ini bersifat multidimensi dan dapat muncul dari ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Dari masalah multidimensi tersebut lahirlah berbagai ancaman nasional seperti korupsi, narkoba, ekstremisme, radikalisme dan terorisme. Oleh karena itu bela negara juga bersifat multidimensi. “Bela negara yang kita miliki juga harus bersifat multidimensi,” kata Menhan Ryamizard membacakan sambutan Presiden.

Meski sempat diguyur hujan rintik-rintik dan mendung menggelayuti Lapangan Imam Bonjol, upacara peringatan Hari Bela Negara berlangsung tertib. Pada kesempatan itu, turut dilakukan penyerahan penghargaan bela negara kepada sejumlah pihak sesuai dengan bidang yang digelutinya di antaranya Titiek Puspa dan Elly Kasim untuk bidang seni. Selain itu juga diberikan kepada Dt Bandaro Mudo, Dy Minsang Jalius, Dt Juang/Zainir, Kol Inf (Purn) Amir Syarifuddin, N Ben Yuza dan Muslim Kasim.

Peringatan Hari Bela Negara ke-68 Provinsi Bali yang dipusatkan di Lapangan Astina, Kabupaten Gianyar berlangsung khidmat. Bertindak selaku irup Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, dihadiri Bupati Gianyar A A Gde Agung Bharata.

Presiden Jokowi dalam sambutannya yang dibaca Cokorda Ngurah Pemayun menyampaikan, wujud dari bela negara saat ini berbeda dengan masa lalu. Anak – anak muda yang kreatif, peduli lingkungan dan menegakkan kebhinnekaan merupakan salah satu bentuk bela negara. Program pembentukan kader Bela Negara merupakan upaya untuk memperkuat nilai – nilai kepahlawanan serta mengimplementasikan hak – hak warga negara dalam bela negara.

“Kader Bela Negara ini diharapkan mampu menularkan virus nilai – nilai bela negara kepada masyarakat di wilayah masing – masing serta di lingkungan tugas dan pekerjaannya,” kata Cok Pemayun.

Lebih lanjut dikatakan, tantangan besar dalam sejarah adalah bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup sebagai bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi serta berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Sehingga dibangun keinsyafan bersama bahwa kelangsungan hidup sebagai bangsa adalah penjumlahan seluruh kekuatan rakyat. Dengan kekuatan rakyat, Bangsa Indonesia akan mampu menghadapi segala jenis ancaman dan tantangan.