SURABAYA (16/3/17) — KH. D. Zawawi Imron budayawan senior mengatakan bangsa Indonesia tidak memiliki alasan untuk tidak mencintai bangsa dan tanah airnya. Dalam puisinya yang dibacakan di tengah-tengah peserta dialog pencegahaan paham radikal terorisme dengan komunitas seni dan budaya yang diselenggarakan oleh Forum.Koordinator Penanggulangan Terorisme( FKPT) Provinsi Jawa Timur mengatakan bahwa karyanya tentang cinta tanah air membawa ia bertemu dengan Raja Thailand sebagai penyair terbaik Asia Tenggara.Puisi itu bukan saja laku di Indonesia tetapi juga di Malaysia ,Thailand, Singapore dan Brunei.
Menurut Zawawi mengapa harus melawan bangsa dan negara ini padahal kita minum air Indonesia yang menjadi darah kita, kita makan beras dan buah-buahan Indonesia yang menjadi daging kita, kita menghirup udara segar Indonesia yang menjadi napas kita , dan ketika meninggal jasad ini dikuburkan di bumi Indonesa dan setelah jasad itu hancur menjadi tanah dan air Indonesa. Tidak ada alasan bagi bangsa Indonesia untuk tidak mencintai bangsa dan negara ini.
Puisi tradisional dan modern sama-sama memiliki kekuatan makna yang sangat kuat bahkan puisi tradisional jauh lebih maju bila dibanding dengan puisi modern.
Puisi lahir dan terbentuk dari kearifan lokal. Kearifan lokal adalah warisan yang selalu harus dijaga dan dipelihara apapun kondisi hidup setiap orang. Karena kearifan lokal inilah yang akan membentengi setiap orang dari pengaruh-pengaruh asing termasuk budaya kekerasan dalam hal ini radikalisme dan terorisme yang bukan budaya bangsa Indonesia.