Begini Cerita Mencekam Penyergapan 5 Prajurit Kopassus Anggota Koopsgabsus TNI Sampai Tewaskan 2 Anggota MIT

Jakarta – Penyergapan kamp kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso oleh pasukan TNI Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti membuahkan hasil. Dua orang anggota teroris MIT ditembak mati saat mereka berada di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Minggu (11/7/2021).

“Penyergapan pagi ini ada sekitar lima orang anggota teroris MIT, dua teroris tewas ditembak bernama Rukli dan Ahmad Panjang, sisanya diduga melarikan diri,” kata Panglima Koopsgabssus Tricakti Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Dia mengatakan tim Tricakti berhasil mendekati kamp MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan. Bahkan, seluruh anggota harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak Sabtu (10/7) pukul 22.00 WITA sampai dengan penyergapan Minggu pukul 03.00 WITA.

Tim Tricakti yang dipimpin Lettu Inf. David Manurung dari satuan Kopassus berhasil menyusup ke lokasi persembunyian dan kamp teroris Poso dengan mengandalkan unit kecil kekuatan lima orang setelah melewati medan sulit serta hutan lebat.

Dengan kesabaran tinggi serta kecermatan dalam menilai medan yang cukup curam dan terjal, tim Tricakti berhasil mengendus bekas-bekas jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sampai pada titik aman untuk melakukan penyergapan.

Sekitar jarak 5 meter dari posisi pengintaian terlihat kamp teroris MIT agak samar, karena kondisi cuaca gelap yang disertai hujan. Lima teroris MIT Poso saat itu dalam posisi sedang istirahat

“Setelah diyakini benar, Dantim Tricakti 2 Lettu Inf. David Manurung langsung memberikan perintah untuk membuka tembakan guna melumpuhkan kelompok MIT,” kata dia.

Panglima Koopsgabssus Tricakti menyakini ada yang terluka dari tiga orang kelompok teroris MIT tersebut. Hal itu diperkuat bekas ceceran darah yang terlihat di sekitar lokasi penyergapan.

Saat ini, tim Tricakti masih memburu anggota kelompok teroris lainnya yang melarikan diri. Tim juga sedang menunggu evakuasi udara dari TNI Angkatan Udara. Namun, hingga saat ini masih terhalang cuaca yang berkabut serta medan dengan vegetasi lebat dan tertutup sehingga menyulitkan evakuasi.