Mosul – Kelompok teroris internasional ISIS belakangan ramai dibincangkan, utamanya tentang penggunaan drone yang mereka ubah menjadi senjata mematikan. Dikutip dari foxnews, Kamis (26/01/17), militant ISIS disebut memodifikasi drone yang mereka sebut “tieyara,” (istilah dalam bahasa Arab untuk menyebut pesawat tanpa awak) untuk menjadi salah satu senjata mereka dalam menyerang militer pemerintah dan melakukan teror ke masyarakat.
Salah seorang sumber yang mengaku baru saja kembali dari divisi anti teror Irak yang bermarkas di Mosul menyebut ISIS memodifikasi drone agar dapat membawa beban berupa granat ukuran 40mm. drone-drone milik ISIS ini rencananya akan diterbangkan dengan remote kontrol menuju ke pangkalan-pangkalan militer dan menjatuhkan granat dari atas.
Sumber yang sama menuturkan bahwa pasukan khusus anti teror militer Irak berhasil menghalau serangan-serangan ISIS yang dilancarkan menggunakan drone ini. Mereka disebut akan langsung menembak drone-drone yang dikirim ke pangkalan mereka. Hingga kini, pasukan khusus ini disebut telah berhasil menembak jatuh separuh lebih drone yang dikirim ISIS.
Dikatakan oleh salah satu petinggi militer AS yang bertugas di Irak, Kolonel Brett Sylvia bahwa pihak Irak dan Amerika Serikat saat ini tengah menikmati kemenangan mudah melawan drone-drone yang dikirim oleh ISIS. Meski ia menolak menyebutkan cara mereka mengalahkan drone ISIS, namun Brett menegaskan bahwa pihaknya berhasil mengatasi serangan ‘kecil’ ini dengan mudah.