Jakarta – Masyarakat diajak terlibat aktif dalam pemberantasan radikalisme dan terorisme di Indonesia. Ajakan itu disampaikan Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo pada bedah buku ‘Radikalisme Terorisme dan Deradikalisasi di Indonesia’ di Jakarta, Rabu (12/6/2023). Buku itu berisi tentang kerja keras Polri dan pihak-pihak terkait dalam menangani terorisme.
“Buku ini mengabadikan kerja keras Polri dan pihak-pihak terkait dalam menangani terorisme, mengupas tentang terorisme dan soft deradikalisasi untuk memperkaya pemahaman pembaca,” ucap Dedi.
Menurut mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu, penting untuk mencegah perkembangan paham radikalisme. Sebab, kata dia, Indonesia merupakan negara yang memiliki heterogenitas tinggi adanya intoleransi yang dapat melahirkan paham radikal dan dapat berujung pada aksi terorisme.
Menurut Dedi, salah satu langkah pencegahan yang dibutuhkan adalah intervensi. Salah satu bentuk intervensi yang dapat dilakukan, lanjutnya, adalah pencegahan melalui pengembangan kearifan lokal yang kontra-ideologi radikalisme dan terorisme.
“Untuk merealisasikan hal ini, dibutuhkan kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.