“Kelompok-kelompok radikal yang berkembang di Indonesia saat ini, termasuk efek dari munculnya berbagai ideologi radikal terorisme di luar negeri seperti ISIS, walaupun muncul dengan berbeda nama, tetapi pada hakekatnya mereka memiliki satu tujuan, yakni mendirikan pemerintahan khilafah di Indonesia”. Hal ini dikatakan kepala BNPT Dr. Komjen Pol. Saud Usman Nasution dalam sambutan yang disampaikan pada acara pertemuan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Jakarta, 4 Desember 2015.
Pertemuan yang dihadiri oleh 26 FKPT dari seluruh Indonesia ini masing-masing diwakili oleh bidang penelitian, seluruh perwakilan FKPT tersebut berkumpul untuk mempersatukan persepsi bahwa ancaman terorisme semakin nyata di depan kita, sehingga harus terus mencari solusi untuk menyelesaikan akar permaslahan yang mengakibatkan munculnya berbagai sel radikalisme khusunya di Indonesia.
Kepala BNPT juga menjelaskan bahwa ancaman terorisme yang muncul beberapa tahun terakhir di Indonesia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ideologi yang telah tumbuh di Indonesia selama ini, di sisi lain hal ini juga dipandangnya sebagai akibat dari maraknya ideologi radikal di luar negeri, khususnya pasca kemunculan ISIS.
Karena itu ia menghimbau agar seluruh komponen masyarakat berperan aktif dalam mendukung penyelesaian penomena dan bersama-sama semua pihak mencegah pengaruh radikalisme yang bertujuan menggoyahkan sendi-sendi bernegara.
Selain itu ia juga menekankan bahwa akhir-akhir ini propaganda radikalisme semakin massif di mana-mana, ditambah lagi dengan jumlah pendukung negara khilafah termasuk yang berangkat ke Suriah dan Irak semakin banyak. Karenanya pemerintah terus memantau langkah-langkah dan sepak terjang yang dilakukan oleh sel-sel terorisme tersebut dan mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak untuk menghindari lalu lintas pendukung Terorisme masuk ke Indonesia.