Jakarta – Bank Tabungan Negara (BTN) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyelenggarakan webinar dan sosialisasi tentang pencegahan dan penanggulangan terorisme di lingkungan kerja. Webinar ini menjelaskan tentang pemahaman, karakteristik, sejarah terorisme dan radikalisme, serta penanggulangannya di Indonesia.
Kegiatan webinar ini dipimpin oleh Eko Waluyo selaku Direktur Bidang Human Capital, Compliance and Legal Bank BTN dan turut mengundang Mayor Jenderal TNI Nisan Setiadi, SE., M.Si. selaku Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT RI sebagai narasumber utama.
Acara ini dilangsungkan pada Rabu, 20 September 2023 dan bertempat di Menara Bank BTN, Ruang Postpaar Bank lantai 23 JI. Gajah Mada No. 1, Jakarta Pusat. Paparan webinar ini dimulai pukul 10 pagi dan berakhir pada pukul 12 siang.
Pada kesempatan ini, Bank BTN juga mengundang seluruh jajaran direksi dan kepala divisinya untuk hadir secara langsung di tempat acara. Bagi para karyawan lainnya tetap diwajibkan mengikuti acara ini secara daring.
Webinar ini dimaksudkan sebagai sosialisasi terhadap keluarga besar Bank BTN agar memahami berbagai upaya pencegahan radikalisme dan terorisme. Selain itu, diperlukan peningkatan kewaspadaan terhadap ancaman ideologi transnasional bagi lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya di lingkungan kerja Bank BTN sebagai penyelenggara acara. Acara ini juga membahas pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila dalam menghadapi ideologi kekerasan yang berpotensi mengancam kedamaian dan stabilitas negara.
Menurut Mayjen TNI Nisan Setiadi, SE., Msi., saat ini sasaran radikalisme secara online mengarah pada anak muda dan kalangan ibu rumah tangga, karena mereka berada dalam fase mencari jati diri dan pengakuan dari kelompoknya.
“Mengingat banyaknya generasi muda dan wanita di lingkungan Bank BTN, yang termasuk usia muda dan masih ingin mencari jati diri sehingga lebih rentan terpapar ideologi radikal Saya berharap kedepannya masih akan berlanjut dan bergandengan tangan dalam mengadakan program pencegahan radikalisme terorisme bersama Bank BTN dan BUMN lainnya,” ujar Nisan.
Selain membahas tentang pengetahuan radikalisme dan terorisme secara umum, webinar ini juga menjelaskan tentang hukum dan kebijakan terkait penanggulangan terorisme di Indonesia, dan bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari ancaman terorisme.
Dari kegiatan webinar ini dapat disimpulkan bahwa pemahaman yang baik tentang konsep toleransi, moderasi beragama dan penanggulangan terorisme dapat membantu karyawan mengidentifikasi adanya tindakan atau pernyataan yang mencurigakan dari rekan kerja mereka sendiri, sehingga bisa bersama-sama menjalankan fungsi pencegahan radikalisme dan terorisme di lingkungan internal Bank BTN.
Mengakhiri webinar ini, Eko berharap seluruh keluarga besar Bank BTN tidak hanya bisa memahami bahaya radikalisme dan terorisme, tetapi mereka juga bisa menjadi duta perdamaian, baik bagi dirinya sendiri, maupun juga bagi keluarga mereka masing-masing.
“Terkadang kita terlambat memahami bahwa ternyata kita sudah dipengaruhi oleh pihak lain, sehingga kita malah masuk pada pemahaman radikal tanpa kita sengaja. Saya rasa event ini bagus, dan seperti disampaikan sama Pak Jendral tadi, kita akan lakukan ini secara berkala. Pada saat ini kita mulai dari level pimpinan dan sampai staf di cabang-cabang Bank BTN.”
“Nanti kita juga akan programkan untuk para calon pegawai baru untuk diseleksi menggunakan assessment atau pengukuran kualitas mental ideologinya. Saya rasa ini sangat bagus untuk mengetahui latar belakang calon pegawai dan pegawai tetap Bank BTN sebagai upaya pencegahan dini radikalisme dan terorisme,” pungkas Eko.