Bengkulu – Dalam upaya membangun kesadaran kolektif di kalangan
generasi muda, Densus 88 Polda Bengkulu mengadakan kegiatan
sosialisasi tentang strategi pencegahan intoleransi, radikalisme, dan
terorisme di lingkungan sekolah. Kegiatan berlangsung di Aula MAN 1
Kota Bengkulu.
Sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi para siswa mengenai bahaya
laten intoleransi, radikalisme, dan terorisme, yang kerap menyasar
kalangan muda. Dalam presentasinya, Briptu Muhammad Dadang Alpino
menekankan pentingnya deteksi dini dan peran aktif siswa dalam
mencegah penyebaran paham-paham yang dapat merusak kedamaian dan
persatuan bangsa.
“Kalian adalah garda terdepan dalam menjaga keberagaman dan
kebhinnekaan Indonesia. Mari kita bersama-sama mengatakan tidak pada
intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Jangan biarkan diri kita
terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang menyimpang dari nilai-nilai
Pancasila,” ujar Briptu Dadang.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala MAN 1 Kota Bengkulu, Hendri Kuswiran,
M.Pd., serta Wakil Kepala Bidang Kesiswaan dan Humas. Dalam
sambutannya, Hendri Kuswiran menyampaikan apresiasi yang tinggi
terhadap inisiatif Densus 88 yang memberikan pencerahan kepada para
siswa. Beliau berharap kegiatan ini mampu membentengi para siswa dari
pengaruh negatif dan mempersiapkan mereka menjadi generasi yang
berkarakter kuat dan cinta tanah air.
Sosialisasi ini bukan hanya sekadar penyampaian materi, tetapi juga
melibatkan interaksi aktif antara Briptu Dadang dengan para siswa.
Diskusi yang berlangsung hangat menunjukkan betapa pentingnya
pemahaman tentang ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
Para siswa diajak untuk kritis dalam menyaring informasi, terutama di
era digital saat ini, di mana penyebaran paham-paham menyimpang dapat
terjadi dengan sangat cepat melalui media sosial.
Kegiatan yang diadakan pada tanggal 27 Agustus 2024 ini merupakan
bagian dari komitmen Densus 88 dalam mendukung dunia pendidikan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari pengaruh
paham-paham yang merusak.
“Harapan kami, setelah sosialisasi ini, para siswa MAN 1 Kota Bengkulu
tidak hanya paham akan bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme,
tetapi juga menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar mereka,”
tambah Briptu Dadang.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, MAN 1 Kota Bengkulu kembali
menunjukkan komitmennya untuk selalu mendukung program-program yang
bertujuan menjaga keharmonisan dan kerukunan di lingkungan sekolah.
Para siswa pun diharapkan dapat menjadi generasi penerus bangsa yang
tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kesadaran
sosial yang tinggi dan mampu berperan aktif dalam menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa.