Bangun Ekosistem Moderasi Beragama, Kemenag Perkuat Transformasi
Layanan Keagaman

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen untuk memperkuat
transformasi layanan keagamaan. Hal ini menjadi agenda agenda utama
dalam Rapat Koordinasi Nasional yang digelar di Jakarta.

“Pada Rakornas ini, kami fokus pada agenda transformasi layanan
keagamaan yang otoritatif, berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat
luas, dalam rangka untuk membangun ekosistem moderasi beragama yang
ekspansif dan implementatif,” kata Direktur Penerangan Agama Islam
Kementerian Agama Ahmad Zayadi melalui keterangan tertulis, Jumat
(1/3/2024).

Zayadi mengatakan dalam menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat
seperti saat ini, membangun ekosistem moderasi beragama merupakan hal
yang sangat penting.

Semua elemen masyarakat, kata Zayadi, harus mengedepankan sikap
toleran, menjauhkan diri dari kekerasan, menghargai kearifan lokal,
dan berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan.

“Rakornas juga menjadi momentum untuk meneguhkan fondasi politik
kebangsaan. Melalui sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan
masyarakat, diharapkan dapat tercipta kerukunan serta keberagaman yang
menjadi kekuatan bangsa dalam menghadapi tantangan global menuju
Indonesia emas 2045,” ungkapnya.

Ia menjelaskan agenda Rakornas Penais tahun 2024 diawali dengan
Pelepasan Dai’ untuk program dakwah di wilayah 3T (Tertinggal,
Terdepan, Terluar) dan Launching Buku Ensiklopedia Seni Budaya Islam
di Nusantara Jilid I dan II.

Selain itu, ada tiga program prioritas yang akan dibahas bersama,
yakni pertama, implementasi penguatan Kampung Moderasi Beragama,
kedua, peningkatan Pengiriman Dai di Wilayah 3T, dan Penguatan Majelis
Dai Kebangsaan.

“Untuk menyukseskan program yang berdampak langsung di kehidupan
beragama tersebut, kami akan mengkoordinasikan rencana aksi tiga
program prioritas ini dengan berbagai stakeholders, mulai dari
kementerian lembaga negara hingga Kemenag daerah,” jelas Zayadi.

Pada kesempatan ini, Direktorat Penais juga akan bersinergi terkait
program-program khusus selama bulan suci Ramadan dengan lembaga mitra,
seperti Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI), Majelis Da’i
Kebangsaan (MDK), Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ),
lembaga penyiaran TV dan Radio.

Pihaknya berharap, pembahasan Rakornas ini menghasilkan rumusan dan
rencana aksi yang konkret agar segera diimplementasikan bersama
menjadi layanan keagamaan yang berkualitas dan terjangkau bagi
masyarakat luas.

“Harapan kami, hasil Rakornas adalah menu layanan keagamaan yang
terbaik bagi masyarakat. Apalagi menghadapi bulan suci Ramadan, mari
bersama-sama hiasi setiap pikiran dan gerakan kita dengan kebaikan,
kebenaran, dan keindahan,” pungkas Zayadi. (