Jakarta – Untuk membangun daya tahan masyarakat dan kesadaran publik terhadap ideologi kekerasan radikal terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI di tahun 2024 ini telah mencanangkan tujuh program prioritas.
Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT RI, Komjen Pol Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BNPT 2024 yang berlangsung di Hotel Bidakara Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Kepala BNPT mengatakan empat program prioritas di antaranya adalah pertama, program pemberdayaan perempuan, anak, dan remaja; kedua, pembentukan desa siap siaga; ketiga, pembentukan sekolah damai; dan yang keempat yakni pembentukan kampus kebangsaan.
“Empat program yang pertama ini didedikasikan untuk membangun public resilience (ketahanan publik), utamanya di kalangan perempuan, anak, dan remaja sehingga kelompok ini memiliki daya cegah, tangkal, dan lawan terhadap ideologi kekerasan radikalisme terorisme,” kata Komjen Pol. Rycko.
Menurutnya, ketiga kelompok rentan tersebut adalah generasi penerus bangsa sehingga penting untuk dilindungi dari proses radikalisasi demi mencapai tujuan Indonesia Emas 2045. Perempuan berperan penting dalam pembinaan keluarga, sementara anak dan remaja merupakan generasi penerus penggerak pembangunan bangsa dan negara, termasuk pembangunan ekonomi.
“Oleh karenanya, tidak dapat dibayangkan jika ketiga kelompok rentan tersebut dalam jumlah besar terpapar paham radikal terorisme bahkan sampai melakukan tindakan pidana terorisme,” ujar mantan Kalemdiklat Polri.
Kasus-kasus yang melibatkan perempuan dan anak dalam aksi-aksi terorisme telah terjadi seperti kasus Surabaya tahun 2018, dan sebagaimana kita saksikan bersama, memberikan dampak buruk bagi keamanan dan ketertiban masyarakat yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi yang inklusif dan bekelanjutan.
“Itulah sebabnya Program Perlindungan Perempuan, Remaja, dan Anak-Anak menempati urutan pertama dalam tujuh Program Prioritas BNPT tahun 2024 dan menjadi tema Rakernas BNPT pada tahun ini, bahwa BNPT hadir untuk melindungi Perempuan, Remaja, dan Anak-Anak,” ujar mantan Kapolda Jateng dan Kapolda Sumut ini menjelaskan.
Sementara itu tiga program prioritas lainnya, sambung Rycko, yang kelima adalah asesmen pegawai dengan tugas risiko tinggi; keenam, penanganan asosiasi WNI yang terafiliasi Foreign Terrorist Fighter (FTF); dan yang ketujuh yaitu reintegrasi dan reedukasi mitra deradikalisasi serta keluarga di luar lapas.
Dijelaskan Kepala BNPT, program prioritas tersebut merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE) Tahun 2020–2024.
“Tujuh program prioritas tersebut didasari oleh adanya pergeseran pola terorisme. Dimana pola serangan terorisme sendiri telah berubah dari pendekatan keras menjadi lunak., ujar alumni Akpol tahun 1988 ini.
Pada kesempatan itu, Rycko mengatakan bahwa Indonesia terbebas dari serangan terorisme secara terbuka atau zero terrorist attack sepanjang tahun 2023.
“Alhamdulillah sepanjang tahun 2023 tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka yang terjadi di Indonesia, atau zero terrorist attack,” kata Rycko
Mantan Kabaintelkam Polri ini mengatakan kondisi ini merupakan prestasi luar biasa. Bahkan fenomena ini pun disebut menjadi perhatian dunia.
“Indonesia yang setiap tahun selalu mencatat terjadi serangan teroris dan sebuah negara yang memiliki sel-sel jaringan teroris yang aktif, namun mampu mencatat sejarah, tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka sepanjang tahun 2023,” ungkapnya.
Menurut Rycko, tak adanya serangan teroris sepanjang 2023 ini merupakan hasil kerja keras Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Kemudian, aparat TNI dan seluruh masyarakat Indonesia yang mendukung penegakkan hukum yang efektif, masif dan proaktif.
“Terima kasih untuk Polri, TNI, dan masyarakat Indonesia,” ujanya mantan Gubernur Akpol ini mengatakan.
Namun demikian, Kepala BNPT meminta seluruh pihak untuk tetap waspada. Dirinya menyebut kasus terorisme ini seperti gunung es. Peristiwa yang terjadi saat ini dan berbagai serangan terbuka hanyalah fenomena yang muncul di permukaan.
Dirinya mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada sebab pergerakan sel teroris masih terjadi. “Sementara itu, di bawah permukaan terjadi tren peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi, sepeti yang saya katakana tadi, Dari strategi bullet (peluru) menjadi ballot (suara)” tuturnya.
Seperti diketahui, Rakernas BNPT 2024 ini mengusung tema “Melindungi Perempuan, Anak, dan Remaja dari Ideologi Radikal Terorisme untuk Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” dengan slogan “BNPT Hadir untuk Perempuan, Anak, dan Remaja Indonesia”.
Turut hadir pula dalam Rakernas tersebut yaitu Plt. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI (Menko Polhukam), Jenderal Pol. (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, B.A., M.A., Ph.D.; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas, S.Pd., S.S., M.Si. Pada Rakernas BNPT 2024 ini, dilaksanakan juga Pakta Integritas dan Perjanjian Kinerja oleh Eselon 1 dan Eselon 2 BNPT.