Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Propinsi Jawa Barat menggelar kegiatan di Bandung. Kali ini FKPT Jabar mengundang beragam tokoh agama dan pendidikan untuk berdialog soal bahaya terorisme dan radikalisme. Sama seperti propinsi lain, gelaran kegiatan seperti ini bukan kali pertama dilakukan FKPT Jabar. Beberapa elemen dan profesi masyarakat lain pernah mengikuti kegiatan seperti ini.
FKPT Jabar memandang perlu untuk selalu melibatkan tokoh agama dan pendidikan untuk menanggulangi terorisme. Karena para tokoh agama dan pendidikan adalah pihak yang paling sering berhadapan langsung dengan kelompok radikal. Sebagaimana kita ketahui bersama, kelompok radikal menyasar tempat ibadah dan lembaga pendidikan untuk melakukan rekrutmen.
Karena itu, para tokoh agama dan pendidikan harus dibekali kewaspadaan yang tinggi terkait aktifitas yang biasa mereka lakukan. Termasuk memahami bagaimana mereka mendoktrinkan ajaran yanng mereka pegang kepada masyarakat. Dengan mengetahui teknik dan taktik penggunaan ayat yang mereka propagandakan para tokoh agama dan pendidikan ini diharapkan akan menjadi benteng utama masyarakat menangkal terorisme.
Pemelintiran ajaran agama paling sering dilakukan oleh kelompok radikal terorisme ini. Mereka tak segan menafsirkan ayat-ayat suci dengan ideologi kekerasan dan teror yang mereka anut. Padahal, penafsiran yang penuh provokasi itu tak pernah disampaikan dalam literalur keagamaan Islam di masa klasik. Itu artinya, ajaran mereka selama ini hanyalah bualan dan penyimpangan dari keyakinan beragama mayoritas umat Islam.
Untuk terma-terma Jihad dan Syahid menjadi terma utama pemelintiran teks suci yang sering dilakukan. Untuk itu, pelurusan terminologi dan makna-makna terkait persoalan di atas mutlak diperlukan. Para tokoh agama dan pendidik harus paham strategi propaganda tersebut, agar dapat dipatahkan dan melakukan pencerahan kepada umat.
Untuk mendukung keberhasilan itu, FKPT Jabar mengundang para pembicara yang handal di bidangnya. Salah satunya adalah Prof Irfan Idris sebagai keynote speaker yang menceritakan strategi pemerintah melawan aksi kelompok radikal teroris. Selain itu juga ada nama Ketua Majelis Ulama Indonesia Propinsi Jawa Barat, KH Rahmat Syafe’i, yang meluruskan secara detil pandangan Islam tentang konsep Jihad.