Bali – “Masih segar di memori kita semua bagaimana Indonesia terguncang ketika Bali diledakkan oleh kelompok teroris tahun 2002, itulah momentum lahirnya BNPT yang di awal berdirinya bernama DKPT”, ungkap Kasubdit Pengamanan Lingkungan BNPT Kol.Sus Fanfan Infansyah pada sambutan pembukaan kegiatan Dialog Literasi Media Sebagai Upaya Pencegahan dan Penangkalan Paham Radikalisme dan Terorisme di Sanur, kamis (03/08/2017).
Pemerintah menyadari metode penegakan hukum saja tidak cukup dalam melawan aksi terorisme, perlu metode yang lebih soft seperti pelibatan seluruh unsur masyarakat dalam memerangi terorisme.
Fanfan menyebutkan,”pergeseran paradigma terorisme saat ini dari target fisik menjadi target pola pikir”. Pola pikir pemahaman radikal yang menjadi cikal bakal aksi terorisme saat ini tersebar luas di media sosial.
Masyarakat diharapkan menolak pemahaman radikal dengan meyakini pemahaman radikal sebagai pemahaman yang dangkal.
Narasi-narasi propaganda tentang radikalisme harus dipotong penyebarannya.
“Ketika seluruh masyarakat kuat dan bekerjasama dalam melawan terorisme, tentu paham radikal tersebut tidak punya tempat di Bumi Pertiwi”, tegas Fanfan mengakhiri sambutannya.