Bamako – Keadaan di Mali semakin tak kondusif. Dilaporkan, pasukan gabungan Mali dan Niger diserang oleh kelompok teroris yang mengatasnamakan ‘jihadis’. Baku tembak pun tak terhindarkan.
Mengutip AFP, Rabu (20/11), akibat kontak senjata ini, total korban mencapai 41 orang, di mana 24 tentara tewas dan 29 tentara lainnya luka-luka.
Sementara korban tewas dari pihak ‘jihadis’ sebanyak 17 orang. Ratusan militant lainnya juga berhasil ditangkap oleh militer gabungan.
Jumlah korban dari pihak tentara itu menambah deretan duka di kubu militer. Tercatat, dalam dua kali serangan jihadis, lebih seratus tentara sudah tewas sepanjang musim gugur ini.
Mali utara jatuh ke tangan jihadis pada 2012 sebelum para militan dipaksa keluar oleh intervensi militer yang dipimpin Prancis. Sejak itu wilayah perbatasan Mali, Niger, dan Burkina Faso telah menjadi arena bentrokan berulang dengan pejuang jihadis.
Tentara Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan meskipun ada bantuan dari tetangga Afrika, MINUSMA, misi penjaga perdamaian PBB yang beranggotakan 13.000 orang di Mali, dan bekas kekuatan kolonial di wilayah Prancis.