Jakarta – Tiga terduga teroris Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dikabarkan tewas saat kontak senjata dengan Satgas Operasi Tinombala yang terdiri atas personel Polri dan TNI, di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (21/3/2019).
Dalam baku tembak di Dusun Air Teh, Desa Marete, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng, Kamis (21/3/2019) sekitar pukul 17.00 WITA itu, tiga orang yang tercatat dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus terorisme di Poso itu dilaporkan tewas.
Dikutip dari Antara, tiga orang itu adalah Andi Muhamad alias Abdullah asal Makassar, Jaka Ramadhan alias Ikrima asal Banten, dan Alhaji Kaliki alias Ibrohim asal Ambon.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Lukman Wahyu Hariyanto membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun dia tidak menjelaskan lebih rinci terkait baku tembak dengan DPO teroris Poso itu.
“Iya memang betul, terjadi kontak senjata dengan petugas” ucapnya singkat saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (21/3/2019) malam.
Sebelumnya, dua hari lalu di Jakarta, Karopenas Polri Dedi Prasetyo mengatakan anggota MIT di bawah kepemimpinan Ali Kalora terpisah jadi dua bagian. Informasi tersebut, kata Dedi, didapatkan dari masyarakat.
“Jaringan teroris tersebut sempat mengancam warga untuk minta tambahan perbekalan beras kemudian juga jeriken berisi air dan kemudian meminta dibelikan garam, sepatu dan tas,” kata Dedi Prasetyo, Rabu (19/3).
Anggota kelompok MIT pimpinan Ali Kalora yang masuk dalam daftar DPO sendiri diduga terus menyusut dan tersisa 12 orang setelah seorang tertembak mati dan seorang tertangkap pada awal Maret 2019.
Senjata yang dimiliki kelompok itu tinggal satu senjata laras panjang yang dibawa Ali Kalora, serta dua senjata revolver yang dibawa anggota dalam pecahan kelompok enam orang.
Saat dipimpin Santoso pada 2012, anggota MIT berjumlah 40-an orang. Setelah Santoso tewas tertembak dalam kontak senjata pada 18 Juli 2016, Ali Kalora menggantikannya. Anggota, senjata dan perbekalannya diketahui terus menyusut.