Jakarta – Generasi muda penting untuk dibekali pengetahuan tentang cara menangkal dan mengantisipasi pengaruh buruk radikalisme dan terorisme yang belakangan ini marak terjadi di Indonesia.
Radikalisme itu sudah masuk ke semua segmen kehidupan masyarakat yang ingin memaksakan dengan sebuah kekerasan apa yang menjadi tujuannya, baik itu untuk tujuan perorangan, kelompok dan sebagainya.
Oleh sebab itu, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banjar menggelar kegiatan ‘Peningkatan Kewaspadaan Dini dan Deteksi Dini Bagi Pemuda dan Pelajar Terhadap Potensi Terorisme dan Radikalisme’ di Aula Bakesbangpol Banjar, Rabu (17/7/2024).
Sekretaris Bakesbangpol Wasis Nugraha mewakili Kepala Bakesbangpol mengatakan pembekalan pada generasi muda untuk bersama-sama melakukan deteksi dan pencegahan dini perkembangan radikalisme/terorisme di lingkungan keluarga, sekolah, kampus dan lingkungan sekitar lainnya penting dilakukan, sehingga keberadaan kelompok radikal/teroris dapat dideteksi.
“Semoga kita mampu meningkatkan solidaritas dan komunikasi agar tercipta suasana aman dan kondusif,” ujarnya.
Pencegahan ini, sambungnya, harus diketahui dan dilakukan oleh siapapun, terlebih lagi generasi muda yang merupakan ujung tombak penerus bangsa di masa depan.
Narasumber lainnya, Imam Ghozali dari Kementrian Agama Kabupaten Banjar menyampaikan maraknya pergerakan radikalisme agama saat ini adalah bentuk akumulatif pembatasan ruang gerak mereka secara sosial dan politik sehingga memengaruhi identitas nasional terhadap nilai kebangsaan di Indonesia.
“Teori radikalisme digunakan sebagai alat analisis permasalahan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa akar radikalisme di Indonesia terjadi dari awal pembentukan negara,” terangnya.
Imam menyebut , mahasiswa/siswi juga merupakan agen perubahan sekaligus generasi penerus bangsa, maka penting bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih tentang ilmu agama.