Dubai – Kementerian Dalam Negeri Bahrain mengatakan bahwa pihaknya telah menggagalkan serangan teroris pada awal tahun ini yang didukung oleh Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
Pernyataan itu mengkonfirmasi laporan media sebelumnya tentang dugaan serangan yang direncanakan oleh teroris yang didukung Iran.
Sebelumnya pada hari Minggu televisi pemerintah Saudi Al-Ekhbariya dan surat kabar Bahraini Akhbar al-Khaleej melaporkan bahwa penyelidikan Kementerian Dalam Negeri menemukan bahwa kelompok baru yang disebut “Brigade Qassem Soleimani” telah merencanakan untuk menyerang beberapa struktur publik dan keamanan di Bahrain.
“Kami ingin memperjelas bahwa kasus ini kembali ke awal 2020 dan saat ini sedang diperiksa oleh pengadilan terkait,” ujar pernyataan Kementerian Dalam Negeri Bahrain, sebagaimana dikutip AFP, Senin (21/9).
Bahrain, tuan rumah Armada Kelima Angkatan Laut AS dan operasi angkatan laut internasional lainnya, sering menuduh Muslim Syiah Iran berusaha menumbangkan kerajaan, yang memiliki mayoritas Syiah dan diperintah oleh Sunni.
Negara ini adalah satu-satunya negara Teluk Arab yang menyaksikan pemberontakan pro-demokrasi yang cukup besar di “Musim Semi Arab” 2011, dari gerakan oposisi yang sebagian besar Syiah, yang dibatalkan dengan bantuan Saudi dan Emirat.
Laporan oleh Akhar al-Khaleej mengatakan serangan yang gagal itu direncanakan untuk membalas pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani pada Januari di Irak oleh serangan pesawat tak berawak AS.