Bahaya Terorisme Bukan Isapan Jempol

Umat Islam Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya terorisme dan paham radikal yang kini banyak dipropagandakan pihak tidak bertanggung jawab. Demikian intisari dari pesan Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Imam Masjid, Prof KH Ali Mustafa Ya’kub, dan disampaikan di hadapan para imam masjid se-Indonesia di Jakarta (Jumat, 7/8/2015).

Kyai alumni Universitas Ummul Qura’ ini berharap besar kepada para Imam Masjid untuk berperan aktif memberikan pencerahan kepada umat untuk menangkal paham ini. Kyai Ali pun menegaskan bahwa radikal terorisme, seperti yang dilakukan oleh kelompok ISIS, tidak memiliki dasar dalam agama Islam. Oleh karena itu pelakunya dianggap melenceng dari ajaran Islam.

Kekhawatiran Kyai yang juga mengasuh Pondok Pesantren Darussunnah ini masuk akal mengingat sinyalemen bahaya terorisme sudah dirasakan bangsa Indonesia. Apalagi berdasarkan data Lemhanas ( Lembaga Ketahanan Nasional) yang menyebut Indonesia sedang mengalami darurat ideologi. Faktanya, beberapa tahun belakangan sejumlah ideologi terang-terangan berpotensi merusak kedaulatan NKRI.

Kyai Ali pun berharap agar para Imam mau terus belajar dan menyampaikan ajaran Islam yang moderat. Ciri Islam yang moderat itu adalah pemahaman keagamaan yang menghargai perbedaan -baik agama maupun etnis-, toleran, dan menjaga kedaulatan negara. Pemahaman moderat inilah yang harus menjadi bekal utama para Imam Masjid dalam berinteraksi dengan umat.

Menurutnya, dalam konteks Indonesia pemahaman keagamaan yang tepat adalah paham Ahlussunnah Wal Jama’ah. Paham ini dalam sejarah panjang Nusantara adalah pemahaman paling relevan untuk kehidupan berbangsa. Ideologi Ahlussunah wal Jamaah konsisten dan tidak pernah bertabrakan dengan ideologi NKRI.

Dengan digelarnya acara ini Kyai Ali mengaku gembira dan berharap agar BNPT terus menggalang berbagai kekuatan masyarakat untuk memerangi aksi terorisme. Masyarakat dan umat Islam pun diminta untuk tidak selalu menaruh kecurigaan terhadap kinerja Pemerintah (BNPT) dalam menanggulangi terorisme. Karena bahaya terorisme itu tidak akan pernah selesai tanpa sinergitas yang kuat antar berbagai elemen bangsa.