Bandarlampung – Forum koordinasi pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi
Lampung mengadakan Pencegahan intoleransi radikalisme dan terorisme
dengan tema “Kenali dan Peduli Lingkungan Sendiri (Kenduri) Desa
Siaga” yang melibatkan perangkat desa, dari Babinsa, Bhabinkamtibmas
dan aparatur desa di Wisma Bapelkes Lampung, Rabu (28/8/2024).
Kegiatan dikemas dalam sebuah diskusi, lalu dibagi menjadi kelompok
kelompok dengan diselingi game game dan kuis kebangsaan yang menarik
untuk kekompakan dan karena konsepnya kenduri, kegiatan ini juga ada
sesi acara makan makan ala pedesaan dengan menu tumpeng yang disantap
bersama sama.
Diskusi dipandu oleh Ken Setiawan Kepala Bidang Pemuda dan Pendidikan
FKPT Lampung yang juga Pendiri NII Crisis Center, menghadirkan
narasumber Ketua FKUB Provinsi Lampung Prof Dr Moh Bahrudin dan Faizal
Yan Aulia, S.Fil, M.Si dari BNPT RI dan Yosep Prasetyo seorang pegiat
media nasional.
Menurut Ken, aparatur desa seperti Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta
perangkat desa lainya berhubungan langsung dengan masyarakat dalam
mengenali lingkungan disekitar sendiri baik itu mengenali masyarakat
maupun aktifitas masyarakat sekitarnya.
Babinsa, Bhabinkamtibmas dan perangkat desa yang berhubungan langsung
dengan masyarakat ini mempunyai peran penting dalam pencegahan
radikalisme dan terorisme.
“Harapannya, masyarakat berkolaborasi dengan perangkat desa termasuk
Babinsa dan bhabinkamtibmas mampu mendeteksi dini. Apabila ditemukan
ada indikasi aksi intoleransi radikalisme dan terorisme di masyarakat
sekitar dapat dilakukan pencegahan dini supaya masalah tersebut dapat
cepat.
Ia menilai, Babinsa, Bhabinkamtibmas dapat perangkat desa merupakan
ujung tombak dan garda terdepan yang memahami betul orang orang dan
persoalan di lingkungan masyarakat, harapannya, mereka nantinya dapat
berkolaborasi dalam upaya mengenali dan Peduli Lingkungan Sendiri
terutama dalam pencegahan masuknya paham radikalisme dan terorisme
dilingkungan sekitarnya.
“Jadi persoalan intoleransi radikalisme dan terorisme diharapkan bisa
dikenali dan dicegah sejak dini, pencegahan itu betul-betul dilakukan
secara dini pada tingkat Desa, dan nantinya akan terwujud Desa Siaga
yang juga betul-betul tamggap dan siaga terhadap pencegahan
intoleransi radikalisme dan terorisme,”tutup Ken.