Papua – Elminus Mom, ayah Ali Mom, siswa SMA Negeri Ilaga korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, menilai tindakan kelompok tersebut sama dengan kejahatan yang dilakukan teroris.
Elminus mengatakan, aksi KKB tidak berperikemanusiaan sehingga harus diproses secara hukum maupun adat.
“Saya akan ke Timika lagi, saya suarakan sampai ke internasional. Ini ilegal karena KKB telah melanggar HAM sama dengan teroris. Mau berjuang untuk siapa? Untuk merdeka atau untuk korbankan masyarakat tidak berdosa?” ujar Elminus,dikutip dari Antara, Kamis (22/4).
Ali Mom dibunuh KKB atas tuduhan mata-mata petugas keamanan.
Elminus dan keluarganya telah menunggu kedatangan KKB selama dua hari untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa anaknya adalah intel sehingga layak dibunuh.
Namun, hingga dua hari kepergian Ali Mom, tidak ada satu pun anggota KKB yang datang.
“Saya kecewa dan menyesal karena anak saya menjadi korban penembakan dan pembacokan KKB tanpa alasan. Maka saya minta kepada KKB dengan segera memberikan bukti foto atau video maupun laporan tertulis dimana ada anak saya jalan bersama keamanan. Serahkan kepada keluarga korban,” ujar Elminus.
“Saya sudah dua hari tunggu informasi atau jawaban juga belum ada. Berarti sekarang saya anggap KKB teroris. Karena bukan perjuangannya, mereka bunuh guru-guru, ibu-ibu, bakar gedung sekolah. Ini perjuangan sudah tidak suci, tidak murni, ini teroris,” ungkap Elminus.
Sebelumnya diberitakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Mereka menembak seorang siswa sekolah menengah atas (SMA). Penembakan itu dilakukan KKB di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kamis (15/4/2021).
Dari hasil penyelidikan, diketahui pelaku pembunuhan adalah wakil dari Lekagak Telenggen yang merupakan pimpinan KKB di Kabupaten Puncak.