Malang – Bertempat di Aula SMA Negeri 3 Kota Malang, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Banter (Barisan Anti Terorisme) yang merupakan salah satu kelompok Duta Damai wilayah Jawa Timur, menggelar Seminar Nasional pada Kamis (19/4/2018).
Seminar dengan tema “Gerakan Sekolah Anti Radikalisme” ini ditujukan untuk kalangan pelajar SMA sederajat di wilayah kota Malang ini diikuti hampir 300 siswa. Seminar nasional tersebut dibuka oleh Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko.
Diawal sambutannya Kolonel Pas Sujatmiko meminta kepada seluruh para peserta yang hadir untuk bersama-sama meneriakan yel-yel..
“SALAM SATU JIWA…!!!,” teriak Kasubdit. Seluruh hadirin yang hadir pun langsung menjawab, “AREMA…!!!.”
“DAMAI ITU…!!!,” teriak Kasubdit lagi. Sanbil mengankat kepalan tangan kanan, para hadirin pun langsung berteriak, “INDONESIA…!!!.”
Itulah yel-yel yang diteriakkan para hadirin yang hadir dalam seminar tersebut.
Kolonel Sujatmiko menjelaskan, sesuai amanat dari undang-undang yang ada di Indonesia khususnya undang-undang tindak pidana terorisme yang sebentar lagi revisinya akan disahkan oleh DPR RI, dalam penanggulangan terorisme kedepannya nanti akan mengedepankan aspek pencegahan.
“Sekarang inilah SMA 3 Malang untuk pertama kalinya sebelum Undang-undang itu disahkan dalam waktu dekat kita sudah melaksanakan terlebih dahulu kegiatan pencegahan di SMA 3,” ujar alumni Sepa PK TNI tahun 1995 ini.
Dijelaskannya, radikalisme dan terorisme saat ini telah menjadi ancaman yang serius bagi kita semua. Oleh sebab itu dalam rangka mencegah ada salah satu hal yang telah dilaksanakan BNPT dengan membentuk Duta Damai di Dunia Maya yang mana saat ini Duta Damai ini berbasis di 10 provinsi yang ada Indonesia
“Untuk di Jawa hampir seluruh provinsi sudah ada kecuali Provinsi Banten yang mau kita bentuk pada hari mulai hari Minggu dengan kita beri pelatihan terlebih dahulu,” ujar mantan Komandan Batalyon Komando 466/Pasopati Paskhas TNI-AU ini.
Alumni FISIP Universitas Diponegoro ini menjelaskan, BNPT sendiri selama ini juga menggunakan berbagai cara untuk mencegah radikalisme dan terorisme. Dan keberadaan Duta Damai di Dunia Maya ini sendiri terbukti efektif dan sangat membantu untuk mengantisipasi penyebaran bahaya paham radikalisme dan terorisme. Apalagi selama ini kelompok radikla terorisme ini menyasar kalangan generasi muda dalam upaya untuk menyebarkan paham-paham sesat tersebut.
“Ini karena gaya bahasa anak muda ini lebih mudah diterima di kalangan generasi muda itu sendiri dibandingkan dengan cara-cara atau gaya bahasa dari generasi terdahulu. BNPT sendiri sudah memprediksi bahwa kreasi-kreasi dari adik-adik yang masih muda-muda ini bagus-bagus,” ujarnya.
Untuk itu menurut pria yang dalam karir militernya dibesarkan di Satuan Bravo 90/Anti Teror Paskhas TNI-AU ini, dalam rangka pencegahan paham radikal terorisme, pihaknya terus berpikir dan berinovasi bagaimana mencegah paham radikal terorisme.
“Ini karena ancaman radikalisme dan terorisme itu tidak kita sadari Kita duduk tenang tenang di sini itu adalah sangat tinggi khususnya yang melalui dunia maya. Kemudian kita juga harus mengenal bagaimana kondisi masyarakat Indonesia sendiri. Karena berapa persen dari mereka yang setuju tindakan radikal terorisme itu juga ada, ada prosentasenya dan cukup tinggi,” ujarnya
Atas hal tersebut, pria asli Magelang ini meminita kepada para generasi muda untuk dapat terus ber kreasi dan mengungkapkan ide-ide cemerlangnya untuk bersama BNPT melakukan upaya-upaya pencegahan di kalangan anak muda.
“Kalau anda punya ide, mau membuat kegiatan apa tentumya kita akan sangat menerima dan senang hati. Dan kalau memang bagus nanti akan kita dukung, kita biayai secukupnya untuk melaksanakan kegiatan itu. Misalnya membentuk Kampung Damai, festival mewarnai kedamaian atau public lecture,” ujarnya mengakhiri.