Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DI Yogyakarta kembali menggelar lomba musik ‘Asik Bang’ bersama anak-anak muda di di Tarumartani Kafe, Yogyakarta, Kamis (25/5/2023). Anak-anak muda di Jogja diajak menangkal terorisme melalui kegiatan positif, salah satunya musik.
Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT Kolonel Czi Rahmad Suhendro mengatakan ‘Asik Bang’ yang mengambil tema Bermusik Dahulu Jaga Bangsa Paling Depan dirasa sangat pas untuk menggerakkan semangat anak muda. Musik menurut dia adalah salah satu ruang positif yang bisa digunakan generasi muda untuk mengaktualisasi diri sekaligus membuang energi negatif yang bisa mengarahkan pada terorisme.
“Kami setuju bahwa generasi pemuda harus tetap memelihara kesatuan dan persatuan di tengah-tengah berbagai perubahan nilai moral dan sosial yang melanda dunia. Kita harus terus menghargai dan menghormati perbedaan di antara kita. Salah satunya melalui musik,” ungkapnya.
Anak muda menurut Rahmad kini memiliki jumlah seperempat dari total penduduk Indonesia, sekitar 23 persen. Anak muda menjadi salah satu kelompok yang rentan menjadi sasaran penyebaran paham radikal ekstrimis dan terorisme.
“Maka dari itu sebagai generasi penerus bangsa, pemuda sebagai subjek aktif yang harus memiliki kesadaran yang tinggi terhadap bahaya eksis ini dan terorisme serta mampu mengambil peran aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan bangsa. Diselenggarakannya gelar musik anak bangsa ini merupakan bentuk upaya pencegahan terorisme serta mengembangkan karakter cinta tanah air melalui media musik pada masyarakat dengan melibatkan peran pemuda,” sambungnya.
Senada, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY, Dewo Isnu Broto turut berharap melalui acara musik, penyampaian anti terorisme dan ideologi radikal semakin mudah dipahami masyarakat khususnya generasi muda. DIY menurut Dewo ingin mengambil peran aktif untuk ikut menjaga persatuan dan persatuan bangsa lewat gerakan-gerakan anak muda.
“Kita bisa ingatkan bahaya radikalisme ini dengan kegiatan yang menarik seperti ini. Tiga hari kami mencari peserta dan ternyata ada 9 peserta yang ikut mulai kategori perorangan dan tim. Semoga semangat ini menyebar lebih jauh ke kalangan muda kita,” tutur Dewo.
Selain mencari juara dalam kompetisi musik, BNPT dan Kesbangpol DIY ingin menggelorakan pencegahan gerakan radikal yang mungkin muncul di tengah masyarakat. “Harapannya, kekuatan ideologi kita bisa terus bertambah dan menggelora,” pungkasnya.