Foto : Kompas

Asian Games Ruang Perjumpaan Bangsa Asia Untuk Menciptakan Perdamaian

Jakarta – Ajang Asian Games 2018 bukan saja merupakan perhelatan olahraga, namun menjadi ajang perjumpaan bangsa-bangsa Asia untuk saling mengenal, menjalin persaudaraan dan perdamaian antar sesama bangsa.

Sesuai firman Allah SWT dalam QS. Al-HUjurat. 13 “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal”.

Dengan demikian, perhelatan Asian Games 2018 menjadi ruang perjumpaan yang baik untuk saling kenal – mengenal diantara para peserta, mulai dari jajaran pemerintah, ofisial kontingen, atlet hingga ,masyarakat yang menyaksikan pertandingan secara langsung maupun melalui layar televisi. Yang pasti, sesuai slogannya Energy of Asia, Asian Games 2018 mampu menciptakan energi positif di masyarakat.

Energi positif itu bisa terlihat dari warga Karawang yang tidak mempermasalahkan penutupan jalur Simpang Mutiara-Cikalong, Karawang, sebagai venue balap sepeda jalan raya Asian Games 2018.

Dikutip dari laman kompas.com, salah seorang warga Jomin, Eva, tidak keberatan dengan penutupan jalur Simpang Mutiara hingga Cikalong. Terlebih telah dilakukan sosialisasi sejak awal, baik melalui selebaran, media sosial, maupun informasi dari mulut ke mulut.

“Enggak masalah,” kata Eva.

Eva justru mengaku antusias untuk menonton perhelatan olahraga terbesar di Asia tersebut. “Kami sengaja ke sini karena ingin menonton. Kan belum tentu setiap tahun ada,” tambahnya.

Hal yang sama disampaikan Agung Priyanto, salah seorang salesman perusaahan di wilayah Cikampek. Ia mengaku sudah mendapat info soal penutupan jalur tersebut, termasuk dari atasan tempatnya bekerja. Terlebih, ia sudah hapal jalan-jalan tikus di wilayah Simpang Mutiara hingga Cikalong.

“Kami antusias menonton balap sepeda (jalan raya Asian Games 2018) ini. Sengaja ke sini, untuk itu (nonton),” tambahnya.

Berdasarkan pantauan di lokasi, sejak pagi warga berkumpul di pinggir jalan, seperti di Simpang Mutiara, Karawang. Pertokoan sepanjang jalan tersebut tetap buka. Namun ada beberapa yang memilih tutup sementara.

Seperti diketahui, jalur Simpang Mutiara-Cikalong ditutup pada 23 Agustus 2018 mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Polres Karawang bersama stakeholder terkait menerapkan beberapa rekayasa lalu lintas.

“Kendaraan dari arteri Karawang dialihkan ke tol. Sementara kendaraan dari arah Subang dialihkan melalui Gerbang Tol Kalijati,” kata Kasatlantas Polres Karawang AKP Arman Sahti, di Simpang Mutiara, Kamis (23/8/2018).

Arman mengatakan, pihaknya juga menyediakan enam kantong parkir untuk mengistirahatkan kendaraan, seperti di SPBU, parkir rumah makan, dan sekolah.