Bondowoso – Bupati Bondowoso dua periode Amir Said Husni menyatakan bahwa salah satu tugas GP Ansor adalah membentengi NKRI dari radikalisme. Menurutya, tantangan dan tanggung jawab GP Ansor era ini, lebih berat dari pada era sebelumnya.
Pasalnya, saat ini banyak sekali godaan-godaan pergulatan ideologis, antara pengusung Islam sebagai agama formal, dan Islam sebagai sumber nilai subtansial, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pertarungan idiologis itu belum tuntas. Ansor harus hadir, untuk membentengi NKRI dari paham yang akan menghancurkan norma, yang telah disepakati sejak awal,” tegas pria yang karib disapa ASH dalam sambutannya saat membuka Konfercab (Konferensi Pengurus Cabang) GP Ansor Bondowoso, di Pondok Pesantren Nurul Ulum, Kecamatan Tapen, Minggu (16/9).
Lebih lanjut, ASH sebagaimana dikutip timesindonesia juga menyarankan agar GP Ansor dapat menjalin hubungan baik dengan pemerintah. Sinergitas tersebut, sambungnya, sangat bermanfaat dalam rangka saling menutupi kekurangan masing-masing, dan bersama mengisi pembangunan.
“Setiap sesuatu, pasti memiliki kekurangan masing-masing. Begitu pula dengan Ansor mau pun pemerintah. Oleh sebab itu, keduanya harus saling mengisi kekurangan, berkerjasa membangun Bondowoso,” jelasnya.
Pada kesempatan ini ASH juga mohon pamit undur diri sebagai bupati, dan berdoa mudah-mudahan tetap diberikan kesempatan untuk tetap mengabdi kepada masyarakat Bondowoso.
Di akhir sambutannya, ASH berharap konferensi PC GP Ansor Bondowoso, dapat berjalan dengan lancar, dan menghasilkan pemimpin terbaik, termasuk siap membentengi NKRI dari radikalisme.