ASEAN SUMMIT 2023 Tonggak Perjuangan Indonesia Menuju Generasi Emas

Jakarta – Indonesia tengah menggelar perhelatan ASEAN Summit 2023 dengan mengusung tema Epicentrum of Growth di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 9-11 Mei 2023. Momentum ini harus dimanfaatkan bangsa Indonesia untuk terus memperkuat persatuan untuk keutuhan NKRI.

Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Gus Islah Bahrawi mengatakan, ASEAN Summit 2023 ini merupakan tonggak perjuangan menuju Indonesia yang lebih baik dari sisi pertumbuhan, pembangunan dan ekonomi hingga memiliki generasi emas dimasa mendatang.

“Dari Labuan Bajo, disini saya mau mengatakan bahwa sedang terjadi perhelatan ASEAN Summit 2023. Dari Labuan Bajo saat ini kita juga bisa merasakan bahwa perjuangan negara ini masih sangat panjang untuk menjadi negara yang jauh lebih baik di Asia Tenggara,” ungkap Gus Islah, Selasa (9/5/2023).

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap menjaga keutuhan NKRI dan terus menyuarakan kontra narasi terhadap gerakan-gerakan radikal yang berada di bawah tanah dan bergerak senyap membangun perlawanan terhadap negara atas nama ideologi tertentu.

“Ada satu hal yang harus kita perhatikan bahwa ada kelompok-kelompok radikal atau kelompok ekstrem yang bergerak dibawah permukaan untuk menghancurkan keutuhan NKRI. Apalagi Indonesia saat ini merupakan negara dengan pertumbuhan paling baik di Asia Tenggara. Untuk itu kita jangan pernah lelah menyuarakan kontra narasi terhadap gerakan-gerakan radikal,” ungkapnya.

Terkait aksi penyerangan Kantor MUI,  Gus Islah mengatakan, peristiwa penembakan di kantor MUI bukanlah bentuk teror secara konvensional. Meski begitu, aksi tersebut tetap merupakan suatu pola gerakan yang bersifat radikal dimana kelompok-kelompok tersebut ingin menguasai Indonesia dan ingin merusak keutuhan NKRI.

“Soal kejadian tembakan di Jakarta, penembakan di MUI bukanlah bentuk teror secara konvensional mereka pelakunya satu orang ini hanya ingin menakut-nakuti orang yang menjadi target,” jelas Gus Islah.

“Jadi pelakunya hanya punya niat untuk menakut-nakuti orang yang memang sudah menjadi targetnya. Si pelaku seperti hanya ingin menunaikan rasa sakit hatinya terhadap target yang sudah terdefinisikan dengan jelas karena MUI tidak mungkin mengakomodasi keinginan-keinginan pelaku yang mengaku sebagai nabi wakil nabi atau sebagainya,” ujar Gus Islah.

Ia juga memastikan tidak akan pernah berhenti untuk terus menjaga keutuhan NKRI dari kelompok-kelompok radikal dan terorisme agar terciptanya suasana kondusif jelang memasuki tahun politik 2024 mendatang.

“Kita harus tetap bisa terus bergerak untuk masa depan Indonesia yang jauh lebih baik. Tahun depan sudah memasuki tahun politik. Mari kita amankan segala stabilitas politik kita, stabilitas keamanan kita dan menjaga pertumbuhan ekonomi kita agar terus menuju Indonesia yang memiliki generasi emas pada tahun mendatang,” jelasnya.