Washington – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan akan melipatgandakan hadiah untuk penangkapan pemimpin kelompok militan ISIS menjadi US$ 10 juta (sekitar Rp 142 miliar).
Dikutip dari AFP, Rabu (24/6), AS sebelumnya telah menawarkan US$ 5 juta untuk siapapun yang bisa menemukan Amir Mohammed Abdul Rahman al-Mawli pemimpin baru kelompok militan ISIS.
Sebelum ia diidentifikasi sebagai pengganti pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi yang dibunuh oleh pasukan komando AS dalam serangan Oktober 2019 lalu di Suriah. Namun kini, hadiah untuk pemimpin baru ISIS itu dinaikkan menjadi US$ 10 juta.
Lahir pada tahun 1976, al-Mawli adalah seorang sarjana hukum Islam yang mengeluarkan seruan yang membenarkan penganiayaan terhadap minoritas Yazidi, sebuah seruan yang oleh PBB disebut sebagai genosida.
Para militan ISIS telah membunuh ribuan orang Yazidi, yang mempraktikkan agama kuno, juga menculik dan memperbudak ribuan wanita dan gadis saat kelompok radikal tersebut melancarkan serangan-serangan di Timur Tengah.
Al-Mawli lahir di kota Mosul, Irak dari keluarga Turkmenistan. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu dari sedikit orang non-Arab yang naik pangkat di kelompok ISIS, yang pada puncaknya menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah yang menarik para relawan dari Barat.
Benteng-benteng pertahanan ISIS telah dihancurkan. Namun hal ini telah mengilhami serangan-serangan mengerikan di seluruh dunia, termasuk di Afghanistan dan Afrika Barat.