Ilustrasi

AS Sebut Lebih dari 100 Militan ISIS Kabur dari Tahanan di Suriah

Damaskus – Lebih dari 100 militan kelompok teroris Islamic State (ISIS) melarikan diri dari tahanan di Suriah. Pejabat senior Amerika Serikat (AS) menyebut para tahanan kabur dengan memanfaatkan kekacauan sejak Turki melancarkan serangan.

“Kami akan mengatakan jumlahnya sekarang lebih dari 100. Kami tidak tahu di mana mereka berada,” kata pejabat Departemen Luar Negeri Suriah, James Jeffrey, kepada Komite Urusan Luar Negeri Dewan ketika ditanya tentang para tahanan, seperti dilansir AFP, Rabu (23/10).

Turki melancarkan operasi militer di Suriah setelah Presiden AS Donald Trump setuju untuk menarik pasukan AS yang bersekutu dengan Pasukan Demokrat Suriah (SDF). Pasukan ini dipimpin kelompok milisi Kurdi.

Jeffrey mengatakan para milisi Kurdi masih menjaga tahanan dari kelompok ekstremis. “Hampir semua penjara yang dijaga SDF masih diamankan. SDF masih memiliki orang di sana,” kata Jeffrey.

“Kami memantau sebaik mungkin. Kami masih memiliki orang-orang di Suriah yang bekerja dengan SDF dan salah satu prioritas itu adalah penjara-penjara ini,” katanya.

Para milisi Kurdi telah menarik diri dari daerah perbatasan utama sebagai bagian dari perjanjian yang ditengahi AS dengan Turki untuk mengakhiri serangan.

Turki menghubungkan para milisi Kurdi Suriah dengan separatis PKK di negara mereka, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Sebelumnya, sebanyak lima teroris ISIS berhasil kabur dari penjara yang dikelola kelompok milisi Kurdi di wilayah Suriah timur laut. Pejabat-pejabat Kurdi mengatakan bahwa para tahanan ISIS itu kabur usai militer Turki menggempur wilayah tersebut.

“Lima teroris kabur dari Navkur setelah tembakan artileri mengenai penjara tersebut,” kata seorang pejabat dari Pasukan Demokratis Suriah (SDF), pasukan de fakto wilayah otonomi Kurdi seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/10) lalu.