AS Rilis Ancaman Terorisme Jelang Peringatan 20 Tahun Tragedi 9/11

Washington – Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) merilis peringatan ancaman terorisme baru pada Sabtu (14/8) waktu setempat. Peringatan ancaman terorisme ini disiarkan menjelang peringatan 20 tahun serangan 11 September 2001 atau 9/11.

Dikutip dari AFP, Minggu (15/8), peringatan itu disampaikan dalam Buletin Sistem Peringatan Terorisme Nasional. Dalam buletin tersebut disampaikan bahwa AS menghadapi ancaman yang meningkat dari teroris domestik dan pihak-pihak yang terinspirasi atau termotivasi dari teroris asing serta pengaruh menyimpang lainnya.

Peringatan dalam buletin itu juga menyinggung peningkatan penggunaan forum online untuk mempengaruhi dan menyebarkan narasi ekstremis kekerasan dan mempromosikan aktivitas kekerasan.

Selanjutnya, DHS juga mencatat bahwa menjelang peringatan 20 tahun serangan 11 September, cabang Al-Qaeda cabang Yaman, yakni Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) mengeluarkan majalah propaganda “Inspire” versi bahasa Inggris. Versi Inggris Inspire itu pertama kali diterbitkan dalam lebih dari empat tahun.

“Ini menunjukkan bahwa organisasi teroris asing melanjutkan upaya untuk menginspirasi individu yang berbasis di AS yang rentan terhadap pengaruh ekstremis kekerasan,” kata DHS.

Versi terbaru buletin itu berakhir pada 11 November mendatang. Peringatan baru itu memperbarui peringatan pada Januari 2021 lalu, menyusul serangan terhadap Kongres AS oleh pendukung mantan presiden Donald Trump.

Saat itu, DHS menyatakan negara menghadapi ancaman yang semakin kompleks dan tidak stabil dari ekstremis anti pemerintah dan bermotivasi rasial, yang kerap dipicu oleh pengaruh dari luar negeri melalui online.

Buletin tersebut selanjutnya diubah pada Mei 2021 yang berisi peringatan DHS bahwa para ekstremis kejam dapat memanfaatkan pelonggaran pembatasan covid-19 untuk melakukan serangan.

“Ekstremis mungkin berusaha untuk mengeksploitasi munculnya varian covid-19 dengan melihat potensi pembatasan kesehatan masyarakat di seluruh AS sebagai alasan untuk melakukan serangan,” tulit peringatan DHS.

Meskipun program vaksinasi di AS berjalan cepat, namun jumlah kasus virus corona meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir karena penyebaran varian delta. Kondisi itu mendorong pemerintah menempuh langkah-langkah baru pada bidang kesehatan.

DHS adalah organisasi yang berdiri setelah aksi teror 9/11. Mereka secara teratur mengeluarkan peringatan ancaman terorisme.