New York – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (8/4) resmi memasukkan pasukan elite Garda Revolusi Iran ke dalam daftar kelompok teroris. Menurut Trump, Garda Revolusi terbukti mendukung tindakan terorisme di dunia.
“Kami mengakui Garda Revolusi tidak hanya sebagai pendukung terorisme, tapi mereka berpartisipasi aktif dalam pendanaan, dan dukungan terorisme sebagai alat kenegaraan,” ucap Trump, seperti dikutip dari AFP, Senin (8/4).
“Garda Revolusi adalah tujuan utama pemerintah Iran untuk memberlakukan dan mengimplementasikan kampanye terorisme,” sambung dia.
Baca juga : Gabung di ISIS, Warga Inggris Terancam Hukuman 10 Tahun Jika Kembali
Dengan keluarnya keputusan ini, untuk pertama kalinya AS melabeli tentara resmi suatu negara sebagai kelompok teroris. Sebelumnya, hanya gerilyawan atau kelompok radikal yang dilabeli AS sebagai teroris.
Langkah Trump tersebut diambil setelah hubungan AS-Iran memburuk. Setelah berkuasa, Trump memutuskan menarik diri dari perjanjian nuklir dan berkomitmen untuk melanjutkan sanksi mereka terhadap negara itu.
Menanggapi keputusan Negeri Paman Sam, Parlemen Iran melakukan tindakan balasan. Mereka juga memasukkan militer AS ke daftar organisasi teroris yang berbahaya bagi negaranya.
“Meskipun kami percaya tak perlu bermain-main dengan tindakan ekstrem AS, tapi kenyataan kami harus balas dendam,” sebut pejabat tinggi Iran Heshmatollah Falahatpisheh.