Washington – Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley menyatakan sekitar 600 tentara AS akan dipertahankan di Suriah untuk mempertahankan kekalahan abadi ISIS.
Presiden Donald Trump pernah memerintahkan penarikan pasukan Amerika dari Suriah setelah kelompok ISIS dinyatakan Kalah. Namun, belakangan Trump dan para pejabat Pentagon mengklarifikasi bahwa ada sejumlah tentara Amerika yang tetap berada di Suriah untuk menjaga ladang minyak.
“Pasti akan ada kurang dari 1.000,” kata Jenderal Milley dalam program “This Week” ABC, Minggu (10/11/2019), merujuk pada jumlah tentara AS yang dipertahankan di Suriah.
“Mungkin dalam bingkai 500-an. Mungkin 600. Tapi ada di wilayah itu,” lanjut Milley, dikutip AFP, Minggu (10/11).
“Masih ada petempur ISIS di wilayah itu dan kecuali tekanan dipertahankan, ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa kondisi dapat diatur untuk kebangkitan kembali ISIS,” imbuh dia. “Jejaknya akan kecil, tetapi tujuannya akan tetap sama kekalahan abadi ISIS.”
Milley mengatakan bahwa kematian pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi pada bulan lalu selama operasi pasukan khusus AS akan memiliki efek mengganggu yang sangat signifikan pada organisasi teroris itu secara keseluruhan.
Dia mengatakan AS telah memiliki sejumlah besar informasi tentang pengganti al-Baghdadi. Namun, jenderal itu tidak merincinya.
“Kami akan memperhatikannya dan di mana peluang muncul, kami akan mengejarnya juga,” katanya.