AS Pecat Komandan Penjara Teroris Guantanamo

Washington – Laksamana Muda Angkatan Laut AS John Ring, yang bertanggung jawab atas penjara teroris Teluk Guantanamo telah dipecat. Alasan pemecatan karena dia “tidak dipercaya lagi untuk memimpin” setelah diawasi selama sebulan secara diam-diam oleh Pentagon.

Departemen Pertahanan pada Minggu (28/4) lalu mengatakan bahwa Jenderal John Hussey akan menjadi komandan penjabat, menggantikan Ring. Perubahan itu menurut Pentagon “tidak akan mengganggu keamanan, perawatan dan penahanan yang diberikan kepada para tahanan” di fasilitas yang telah menjadi simbol penyalahgunaan dan penyiksaan yang merajalela.

Ring, yang memimpin kapal induk operasional tertua Angkatan Laut USS Nimitz sebelum mengambil alih kendali di Gitmo, meninggalkan jabatannya tujuh minggu sebelum menyelesaikan penugasan selama satu tahun. Ada desas-desus bahwa pemecatannya yang tiba-tiba mungkin terkait dengan kampanyenya baru-baru ini di media.

Juru bicara Komando Selatan, Kolonel Amanda Azubuike, menolak spekulasi itu. Dia mengatakan kepada New York Times bahwa Ring dipecat setelah diawasi selama sebulan sebelum tur media. Belum ada pernyataan atau laporan lebih lanjut tentang pelanggaran yang dilakukan Ring.

Baca juga : Lima Tahun Menghilang, Pimpinan ISIS Kembali Muncul Lewat Video

Sejak menjadi seorang komandan, Ring berulang kali melakukan komplain tentang kondisi yang memburuk di penjara dan tantangan yang dihadapinya ketika berhadapan dengan tahanan yang sudah lanjut usia.

Populasi penjara turun dari lebih dari 500 tahanan selama pemerintahan Bush menjadi 40 orang, beberapa di antaranya diduga terlibat dalam serangan 11 September.

“Sistem kelistrikan memiliki masalah, sistem pembuangan limbah memiliki masalah, (dan) ada retakan (dan) cetakan,” kata Ring dalam wawancara baru-baru ini, sembari mencatat bahwa “beberapa fasilitas benar-benar rusak.”

Ring meminta dana tambahan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dan menggalang proposal untuk membangun blok penjara Top Secret baru untuk 15 tahanan yang sebelumnya disimpan di situs-situs hitam rahasia CIA.

Dia berulang kali menyuarakan keprihatinan tentang perlunya memberikan perawatan medis kepada tersangka teroris dengan standar yang sama seperti yang diterima oleh pasukan AS.

Namun, karena tahanan tidak dapat dikirim ke AS untuk mendapatkan perawatan, masing-masing layanan medis harus disediakan. Hal inilah yang diyakini Ring sebagai tantangan utama.

Pendahulu Presiden Donald Trump, Barack Obama, dalam kampanye berjanji untuk menutup Guantanamo, yang akhirnya gagal dia lakukan. Sementara Trump bersikeras tentang perlunya Teluk Guantanamo tetap terbuka dan menyambut tahanan baru.

Pada Januari tahun lalu, ia menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan bahwa operasi penjara akan terus berlanjut mengingat “ancaman signifikan terhadap keamanan” AS.

“Untuk memastikan bahwa dalam perang melawan ISIS dan Al-Qaeda, kita terus memiliki semua kekuatan yang diperlukan untuk menahan teroris di mana pun kita kejar mereka, di mana pun kita menemukannya. Dalam banyak kasus mereka sekarang akan berada di Teluk Guantanamo,” tegasnya.