AS Kutuk Serangan Houthi Terhadap Kilang Minyak Arab Saudi

Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan kelompok pemberontak Houthi terhadap fasilitas minyak Arab Saudi, di Jeddah, pada pekan lalu. AS juga menyatakan bahwa Houthi perlu menunjukkan keseriusan tentang upaya perdamaian yang didukung AS.

“Kami mengutuk serangan drone dan rudal Houthi yang mengerikan terhadap fasilitas Aramco Saudi,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, sebagaimana dikutip AFP, Senin (8/3).

“Frekuensi serangan Houthi ke Arab Saudi, serangan seperti ini, bukanlah tindakan kelompok yang serius dengan perdamaian,” katanya.

“Houthi, dalam pandangan kami dan dalam pandangan sekutu dan mitra kami, harus menunjukkan kesediaan mereka untuk terlibat dalam proses politik. Mereka hanya cukup berhenti menyerang dan mulai bernegosiasi,” imbuhnya.

Houthi yang didukung Iran, yang telah dibombardir dalam serangan-serangan koalisi pimpinan Arab Saudi, mengklaim bertanggungjawab atas serangan terhadap fasilitas minyak Saudi, dan juga pecahan peluru yang jatuh di dekat kompleks perumahan untuk para pekerjanya.

Koalisi Arab Saudi juga telah mencegat sejumlah drone Houthi dan merespons dengan menggempur ibu kota Yaman, Sanaa yang dikuasai pemberontak Houthi.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah memprioritaskan untuk mengakhiri konflik enam tahun di Yaman, yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memicu situasi kemanusiaan paling mengerikan di dunia. Biden menunjuk seorang utusan, Tim Lenderking, untuk mencoba menengahi perdamaian.

Pemerintahan Biden juga menghapus Houthi dari daftar kelompok teroris, sebagai tanggapan atas keluhan dari kelompok-kelompok kemanusiaan bahwa tindakan AS memasukkan Houthi ke dalam kelompok teroris telah membahayakan operasi kemanusiaan terhadap rakyat sipil Yaman.