Washington DC – Angkatan bersenjata Amerika Serikat mengklaim berhasil mengacak-acak upaya propaganda kelompok teroris ISIS di internet. Mereka menyatakan sudah meretas jejaring siber ISIS sejak empat tahun lalu.
Seperti dilansir AFP, Rabu (22/1), pernyataan itu tercantum dalam dokumen rahasia yang diungkap oleh lembaga Arsip Keamanan Nasional di Universitas George Washington. Berkas tersebut memaparkan soal misi peretasan dengan julukan Operasi Simfoni Bercahaya oleh Komando Siber AS di bawah kendali Kementerian Pertahanan.
“Komando Siber AS berhasil melawan propaganda ISIS dan membatasi upaya mereka di bidang daring untuk merekrut dan mencuci otak pengikutnya dengan cara memaksakan waktu biaya.
Meski begitu, di dalam dokumen tersebut Komando Siber AS mengeluh misi mereka kerap terhambat karena proses birokrasi yang panjang dan rumit untuk menyetujui operasi peretasan tersebut.
“Operasi itu rumi sehingga menjadi tantangan dalam koordinasi dan menghindari pertentangan serta penilaian terhadap efektivitas,” demikian isi laporan tersebut.
Dokumen tersebut memaparkan satuan tugas gabungan itu dibentuk pada 2016 saat masa pemerintahan Presiden Barack Obama. Operasi seharusnya berlangsung hanya sampai akhir 2016, tetapi pada Juli 2017 pemerintah AS meminta misi itu diperpanjang dan tidak diketahui sampai kapan operasi itu akan berakhir.
Komandan Komando Siber AS, Jenderal Paul Nakasone, mengatakan juga sedang bekerja menghadapi ancaman serangan siber menjelang pemilihan presiden akhir tahun ini. Dia mengatakan sudah membentuk regu khusus untuk menangkal serangan siber.