Washington – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengecam seruan ISIS untuk menyerang individu dan infrastruktur minyak Arab Saudi. ISIS diketahui menuding Saudi karena mendukung normalisasi diplomatik dengan Israel.
“Kami mengutuk seruan ISIS untuk menargetkan infrastruktur atau individu di Kerajaan Arab Saudi dan akan terus bekerja dalam kemitraan dengan Arab Saudi serta Koalisi Global untuk mengalahkan tujuan gelap ISIS,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Morgan Ortagus saat diwawancara Al Arabiya, Selasa (20/10).
Dia tak mengungkap detail langkah yang bakal diambil AS untuk mengantisipasi serangan ISIS. Pada Minggu lalu, juru bicara ISIS Abu Hamza al-Muhajir menyerukan para pendukung kelompoknya menargetkan jaringan pipa minyak dan infrastruktur ekonomi milik Saudi.
Al-Muhajir menyebut Saudi mendukung normalisasi diplomatik negara-negara Arab dengan Israel. Dia secara khusus menyoroti diizinkannya maskapai Israel menggunakan wilayah udara Saudi untuk terbang ke negara Teluk tetangga, yakni Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
UEA dan Bahrain telah resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Hal itu tercapai dengan bantuan mediasi dari AS. Washington mengklaim terdapat sejumlah negara Arab lainnya yang akan mengikuti jejak UEA dan Bahrain. Ia berharap Saudi merupakan satu di antaranya.
Pada September lalu, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan, sikap negaranya terhadap perjuangan Palestina adalah “tegas dan “tidak akan berubah”. Artinya, Riyadh tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel sebelum Palestina menjadi negara merdeka dengan kedaulatan wilayah sesuai perbatasan 1967.