Manama – Kepala Komando Pusat Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah mengatakan pihaknya berencana untuk meningkatkan operasi terhadap gerilyawan ISIS di Suriah. Itu diungkapkan Jenderal Kenneth McKenzie di sela-sela acara bertema keamanan di Manama, Bahrain.
“Operasi anti-ISIS pimpinan AS di Suriah diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari dan minggu mendatang,” kata McKenzie seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (24/11/2019).
Ia juga mencatat bahwa sekitar 500 tentara AS saat ini masih berada di Suriah timur. Presiden AS Donald Trump mengumumkan penarikan pasukan dari timur laut Suriah pada bulan Oktober lalu. Namun, ia kemudian mengklarifikasi bahwa ratusan tentara akan tinggal untuk mengamankan ladang minyak di negara itu.
Trump juga telah berulang kali menyatakan kemenangan atas ISIS, dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengklaim telah menghancurkan secara fisik kekhalifahan di Suriah.
Meskipun demikian, para ahli di Pentagon telah memperingatkan bahwa para militan kemungkinan akan bangkit kembali dan memperbarui kegiatan mereka jika Amerika pergi.
Sementara itu, pemerintah Suriah dan Rusia telah bersikeras bahwa kehadiran militer AS di negara itu ilegal karena tidak pernah diizinkan oleh Damaskus. Moskow lebih lanjut menuduh Washington memfasilitasi dan mengambil keuntungan dari perdagangan minyak ilegal di bagian-bagian Suriah yang dikuasainya.