Khartoum – Pemerintah Sudan mengatakan, laporan tahunan Departemen Luar Negeri AS tentang terorisme untuk tahun 2019, menyatakan Sudan tidak mendukung terorisme dan akan dihapus dari daftar negara sponsor terorisme.
“Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan laporan tahunan tentang terorisme untuk tahun 2019, yang menyatakan, Sudan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Sudan tidak mendukung terorisme dalam bentuk apapun an memuji peran penting pemerintahan transisi saat ini.” tulis Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Sudan, Kamis (26/6).
Dalam laporan tersebut disebutkan, Sudan akan dihapus dari daftar sponsor negara terorisme, setelah sebelumnya pada 1993 dicap sebagai negara sponsor terorisme sebagai akibat dari kebijakan rezim sebelumnya.
Kementerian Luar Negeri Sudan menambahkan, “Kementerian Luar Negeri AS juga memaparkan kerjasama pemerintah transisi dengan pemerintah Amerika dalam perang melawan terorisme, terutama kerjasama dengan semua lembaga di Sudan, terutama angkatan bersenjata Sudan, dan peran mereka dalam mengamankan dan menjaga perbatasan negara dari ancaman eksternal, terlepas dari semua tantangan dan hambatan yang dihadapi negara itu.”
Laporan itu memaparkan pula kerjasama penuh antara pemerintahan Transisi Sudan dengan organisasi-organisasi regional maupun internasional dalam menghilangkan fenomena terorisme internasional dalam segala bentuknya.
Sudan menyatakan selanjutnya, penyelesaian yang memuaskan hampir tercapai dengan keluarga para korban pemboman kedutaan Amerika Serikat di Nairobi dan Dar es Salaam yang juga akan membuka jalan makin dekat untuk menghapus nama Sudan dari daftar negara sponsor terorisme.
Menurut laporan Departemen Luar Negeri AS, pemerintah transisi Sudan saat ini setelah tumbangnya rezim sebelumnya, mengkonfirmasi, tidak lagi mendukung organisasi teroris.
AS menilai, Sudan telah mengambil langkah-langkah kongkrit untuk bekerjasama dengan Amerika Serikat dalam perang melawan terorisme, meskipun sedang terjadi kekacauan politik di negara ini sepanjang tahun lalu, tapi pemerintahan transisi terus menindaklanjuti operasi bersama dengan Amerika Serikat dan mitra regional lainnya dalam melawan terorisme.
Hasilnya ditunjukan dengan tidak adanya lagi serangan terorisme selama masa transisi berjalan hingga saat ini, meskipun masih ada beberapa jaringan didalam negeri yang disenyalir bekerja untuk ISIS.
Selain itu juga dibuktikan dengan kerja keras pihak angkatan bersenjata Sudan telah melakukan patroli besar-besaran di perbatasan Sudan-Libya dan di luar perbatasan Sudan-Chad, demi mencegah aliran teroris potensial tersebut masuk ke sudan, terutama dalam pencegahan penyelundupan senjata dan kegiatan teroris lainnya.