Riyadh – Dunia Muslim dan Arab bersatu mengutuk peristiwa pemenggalan kepala seorang guru di Perancis, dan memandang peristiwa tersebut sebagai serangan teroris.
Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi menyatakan solidaritas bagi rakyat Perancis dan mengungkapkan belasungkawa kepada keluarga korban, pemerintah, serta rakyat Perancis.
Diketahui, Samuel Paty (47), dibunuh dalam perjalanan pulang ke rumahnya di pinggiran kota Paris, Conflans-Sainte-Honorine, usai mengajar. Penyerangnya, Abdullakh Anzorov (18), adalah warga keturunan Chechen yang lahir di Moskow. Abdullakh ditembak mati polisi Perancis.
Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi menegaskan penolakan atas semua kekerasan, ekstrimisme dan terorisme, serta memperkuat seruan untuk menghormati simbol-simbol religius serta menahan diri untuk tidak membangkitkan kebencian melalui penghinaan atas agama.
Sheikh Muhammed bin Abdul Karim Al-Issa, ketua Liga Muslim Dunia, seperti dilaporkan Arab News, mengatakan, tindak kekerasan dan terorisme adalah kejahatan dalam semua agama.
Al-Issa menekankan pentingnya setiap tindakan untuk melawan terorisme dan menumpas kejahatan tersebut hingga ke akarnya, termasuk mengalahkan ideologi ekstrem yang mendorong kejahatan semacam itu.
Al-Issa dalam laporan Arab News juga mendesak para pemimpin Prancis untuk berdiri tegak melawan seluruh tindakan terror serta melanjutkan upaya mereka membasmi apapun yang mengancam keamanan dan stabilitas.
Di Kairo, Al-Azhar, pusat pembelajaran Islam Sunni, mengutuk “Kejahatan mengerikan dan seluruh tindakan terror,”.
Dalam pernyataan yang dikutip Arab News, Al-Azhar juga menegaskan, “Pembunuhan adalah tindakan kejahatan yang tidak dapat dibenarkan sama sekali atas alasan apapun. Al-Azhar juga menggarisbawahi seruan mereka yang terus menerus dalam mengutuk kekerasan dan ujaran kebencian…serta pentingnya menghormati kesucian tokoh agama, serta menahan diri dari membangkitkan kebencian karena menghina agama.”