Arab Saudi akan Libatkan Perempuan untuk Sebarkan Islam Moderat

Riyadh – Otoritas keagamaan Arab Saudi sedang menyusun strategi untuk
lebih memberdayakan personel perempuan untuk melayani peziarah
perempuan di dua masjid paling suci di Arab Saudi, Masjidil Haram dan
Masjid Nabawi.

Kepala Kepresidenan Urusan Agama Dua Masjid Suci Abdulrahman Al
Sudais, seperti dikutip Gulf News, Selasa (5/9), menyebutkan, Saudi
ingin memberdayakan perempuan untuk terlibat dalam membantu
menyebarkan Islam yang moderat.

Strategi ini sedang disusun oleh lembaga negara yang bertanggung jawab
atas Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah untuk
menyebarkan pesan moderat mereka secara global.

“Memberdayakan perempuan berdasarkan nilai-nilai Islam adalah tanggung
jawab agama, nasional, sosial dan pembangunan,” kata Al Sudais.

Dia menambahkan, upaya dan peran perempuan di dua masjid suci tersebut
terletak pada jaringan layanan keagamaan dan kesadaran yang diberikan
bagi jamaah dan pengunjung perempuan.

Jutaan umat Islam dari seluruh dunia berbondong-bondong ke Arab Saudi
untuk menunaikan ibadah haji tahunan di dan sekitar Makkah, dan
melakukan umroh yang dapat dilakukan sepanjang tahun.

Juli tahun lalu, tiga wanita Saudi termasuk di antara 11 asisten baru
yang ditunjuk di lembaga yang bertanggung jawab atas Masjid Nabawi.
Januari lalu, 34 perempuan juga ditunjuk untuk menduduki jabatan
senior di Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci untuk mengembangkan
layanan bagi jamaah haji perempuan.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang bertujuan untuk
memberdayakan perempuan Saudi yang memenuhi syarat dalam posisi senior
yang ditujukan untuk melayani pengunjung perempuan di dua situs paling
suci umat Islam.

Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah membuat kemajuan besar
dalam pemberdayaan perempuan sebagai bagian dari perubahan
besar-besaran di kerajaan tersebut.

Pada tahun 2018, kerajaan ini mengizinkan perempuan mengemudi untuk
pertama kalinya dalam sejarah. Langkah ini sekaligus mengakhiri
larangan mengemudi perempuan selama puluhan tahun. Juga terdapat dua
duta besar perempuan termasuk di antara 11 utusan Saudi, yang diambil
sumpah jabatannya di hadapan Raja Salman bin Abdulaziz pada bulan
Januari.