Nusa Dua – Negara-negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) yang kini menyelenggarakan workshop di Bali dengan tema ” Strengthening Tourism Business Resilience Against the Impact of Terrorist Attack” tekankan pentingnya mensinergikan semua mekanisme yang telah dibuat oleh setiap negara anggota dalam rangka menanggulangi aksi-aksi teroris di negara masing-masing. China Taipei , Australia dan Indonesia dalam paparannya mengemukakan mekanisme yang telah ditetapkan oleh pemerintah masing-masing untuk menanggulangi aksi-aksi teroris, khususnya di tempat-tempat wisata.
Dalam hal ini negara-negara tersebut sejalan bahwa pencegahan dan operasi intelijen merupakan salah satu strategi dini untuk menghindari terjadinya aksi teroris. Sementara itu Malaysia dan Filipina menyampaikan bahwa pergerakan kelompok-kelompok radikal teroris khususnya di negara Asia Tenggara terjadi dengan cukup cepat, sehingga membutuhkan sinergitas tinggi untuk menghadang laju kelompok transnasional ini.
Sementara negara-negara lainnya seperti Peru dan Amerika Serikat menyinggung bahwa travel insurances bagi para wisatawan dianggap perlu untuk menjadi sebuah ketentuan, termasuk bagi negara-negara Asia. India mengungkapkan bahwa perlu ada keterkaitan erat para pengusaha yang bergerak di dunia industri wisata dan keamanan, termasuk jaminan perjalanan atau travel insurances, karena beberapa kemungkinan yang bisa terjadi pada wisatawan, termasuk penculikan.
Workshop yang berlangsung dua hari ini tidak saja membahas dampak ekonomi atas aksi teroris pada tempat wisata, tetapi juga dampak sosial yang diakibatkan aksi tersebut.