Balikpapan-Terorisme telah menjadi ancaman nyata bagi masyarakat. Berbagai peristiwa aksi terorisme yang terjadi di tanah air miliki sasaran dan target yang bervariasi seperti rumah ibadah, institusi pemerintah, kantor perwakilan asing, lingkungan dan obyek vital nasional (Obvitnas).
Terorisme sebagai ancaman serius ternyata terus mengalami perubahan pola dan bentuk sasaran, modus dan target. Bukan tidak mustahil ke depan terorisme dapat merambah ke Kawasan obvitnas khususnya mineral dan batubara.
Inilah yang menjadi salah satu konsen dan perhatian Badan Nasional Penggulangan Terorisme (BNPT) agar kawasan tersebut terhidar dari aksi terorisme dengan memulai dengan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) I Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Keamanan Objek Vital Nasional Subbidang Mineral dan Batubara dalam Menghadapi Ancaman Terorisme di Balik Papan (24/5/2018). Hadir sebagai narausmber, M. Azzam Manan, Peneliti dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI, menerangkan bahwa terorisme masih terus berkembang karena pola dan modus terorisme yang juga berubah secara dinamis.
“Seperti kejadian kemaren di Surabaya seorang ibu yang membawa bom bersama dengan anaknya, ini kejadian pasti tidak ada yang bisa menyangka. Nah inilah yang alasan kita kenapa kita harus konsetrasi dalam penanganan terorisme” tegas Azzam.
Selain itu, Azzam juga menjelaskan tujuan dari pembentukan SOP dalam acara ini membahas tentang pengamanan Obvitnas Sub-bidang Pertambangan Minerba dari ancaman dan serangan terorisme. Pembahasan yang penting untuk diperdalam adalah penentuan tingkat ancaman (kondisi aman, rawan dan darurat/ kontijensi) dan tindakan antisipatif menghadapi keadaan darurat, standar operasi pengamanan saat serangan teroris dan standar operasi pengamanan (evaluasi dan pemulihan) pasca kejadian serangan teroris.
“Banyak metode yang digunakan teroris selaku aktornya, untuk melakukan aksi cukup bervariasi seperti bom bunuh diri, bom mobil, bom buku, penembakan aparat keamanan, meracuni, penyanderaan dan sebagainya. Sangat mungkin ke depannya kelompok teroris melakukan aksinya dengan cara-cara lain yang tidak terduga.” terang Azzam
Sebagai penutup Azzam mengutarakan harapannya agar pembentukan SOP ini dapat memotret pola dan perkembangan ancaman terorisme. Sehingga menurutnya, SOP ini dapat berfungsi maksimal sebagai pedoman dalam pelaksanaan perlindungan keamanan di wilayah obvitnas.