Ilustrasi Santri. Foto:Republika

Antisipasi Penyerangan Tokoh Agama, Ronda Harus Dikuatkan

Tasikmalaya – Kasus penyerangan terhadap tokoh agama cukup memprihatinkan akhir-akhir ini. Karena itu, masyarakat diminta ikut meningkatkan kewaspadaan agar kasus serupa tak terulang. Salah satunya dengan menggelar kembali budaya ronda untuk memperkuat sistem keamanan di lingkungan masing-masing.

Ajakan itu digaungkan oleh Komandan Koramil 1209 Cibeureum Kota Tasikmalaya Kapten Suwarna. Itu dilakukan setelah terjadinya kasus penyerangan ustad Mastur Turmudi di Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu menyita perhatian masyarakat luas.

Kapten Suwarna mengaku sudah mendapat perintah untuk mengeratkan komunikasi dengan tokoh agama di lingkungan masing-masing.

“Para Danramil ada perintah Dandim segera silaturahmi ke tiap-tiap Ponpes terutama ke kiai yang punya Ponpes, kami pesan ke santri untuk jaga mereka,” katanya pada wartawan dikutip dari republika.co.id.

Dalam tiap kunjungan ke Pondok Pesantren, ia menganjurkan santri agar mengawal kiai dan ulama. Khususnya bagi kiai yang berusia lanjut.

“Walau di tempat lain terjadi disini jangan panik dan waspada. Saya pesan ke santri ya mereka jaga ulama, terutama alim ulama yang sepuh. Kalau yang masih gagah mah bisa ngelawan, kalau sudah sepuh mah tidak bisa ngelawan,” ujarnya.

Ke depannya, dalam rangka mencegah serangan serupa terulang, ia menekankan agar masyarakat menguatkan ronda. Selain itu, masyarakat diminta jangan main hakim sendiri saat ditemukan orang mencurigakan.

“Tetap dari kemarin ada ronda ajak masyarakat giatkan kembali ronda. Tapi jangan panik, sehingga tidak salah sasaran dan tidak main hakim sendiri,” tuturnya.