Jakarta – Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian mengumpulkan duta besar (Dubes) negara sahabat di Aula Utama Polda Metro Jaya, Rabu (18/11/2015), pertemuan itu tidal lain adalah untuk melakukan koordinasi pencegahan dari ancaman ISIS paska teror bom Paris, Jumat lalu.
Kapolda mencarikan pertemuan koordinasi ini sangat penting untuk menindaklanjuti dan mengantisipasi Kemungkinan ancaman ISIS. Untuk itulah Kapolda me ngundamg para Dubes juga perwakilan BNPT Prof Dr Irfan Idris MA juga pengamat terorisme Sydney Jones.
“Pertemuan ini untuk melakukan koordinasi dan diskusi terkait ancaman terorisme terutama ISIS. Teror Paris adalah bukti bahwa kita harus tetap waspada terjadi terorisme. Intinya kami harus melakukan antisipasi dini terhadap ancaman terorisme ini,” kata Irjen Tito Karnavian.
Menurut Kapolda, Sebelum ISIS 2014, gerakan terorisme masih didominasi pecahan AL Qaeda seperti Jamaah Islamiyah, Jamaah Ansyarut Tauhid, NII, dan lain- lain.
Setelah adanaya ISIS, di Indonesia kembali bermunculan organisasi yang mendukung, yang tidak lain adalah lanjutan organisasi mantan AL Qaeda.
“Yang pasti keberadaan ISIS ini menghadirkan kabar buruk bagi kedamaian dunia. Khusus di Asia Tenggara, ISIS menghembuskan ‘racun’ berupa ajakan jihad dan bergabung dengan mereka di Suriah dan Irak. inilah yang menjadi konsentrasi kita semua,” ungkap Tito.
Sejauh ini, lanjut Tito, masih ada kurang lebih 384 WNI yang bergabung dengan ISIS di Suriah, dan 54 orang tewas. Juga ada 47 orang yang kembali ke Indonesia.
“Kami terus memantau keberadaan mereka. Selain itu masih asa 59 orang yang akan berangkat ke Suriah,” terang Tito.